Ibadah yang diinginkan Tuhan

Bacaan kita saat ini berbicara mengenai Yesaya yang sekali lagi menyinggung tentang penyembahan yang salah. Ia mengingatkan rakyat Yehuda bahwa ibadah yang mereka pikir baik dan paling cocok bagi Tuhan justru tidak disukai Tuhan. Mereka menciptakan bentuk-bentuk ibadah dan penyembahan dengan keyakinan Tuhan akan menyukainya dan mereka menganggap ibadah mereka yang paling benar. Semua sia-sia. Tuhan tidak menginginkan ibadah yang tidak tulus apalagi dengan motivasi menyogok Tuhan dengan kebaikan-kebaikan dan ritual keagamaan mereka. Bukan kebaikan yang mereka terima justru sebaliknya, Tuhan justru mendatangan sesuatu yang mereka takutkan.

Tuhan ingin umat-Nya mengenal betul siapa Dia dan apa yang dikehendaki-Nya, yaitu umat mengenal Allah yang mengasihi mereka. Allah yang tahu apa yang dibutuhkan umat-Nya. Allah yang menyelamatkan umat-Nya sesudah hukuman. Kabarkanlah kebaikan Tuhan itu dengan sorak-sorai dan bersukacita. That’s all! Itu saja kok. Tuhan tidak perlu puji-pujian dan ibadah yang muluk-muluk dari umat-Nya. Cukup kenalilah Tuhan Allahmu dan bersaksilah akan kebaikan-Nya.

Kadang sebagai manusia kita terlalu meikirkan hal-hal yang kita pikir sudah meakili keinginan Allah. Gereja-gereja yang berupaya memberi persembahan-persembahan, membangun tempat peribadatan yang megah, bentuk-bentuk ibadah yang full intertaiment, para pengkhotbah yang mendadak berubah menjadi artis…untuk apa? Untuk menyenangkan Tuhan? Tuhan berkata “demikianlah aku lebih menyukai memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang dan mendatangkan kepada mereka apa yang ditakutkan mereka;” (Yes.66:4a).

Hari ini kita diingatkan kembali untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mendenga suara Tuhan, apa yang dikehendaki-Nya? Ibadah yang bagaimana yang diinginkan-Nya? supaya kita tidak melakukan segala sesuatu dengan kehendak kita sendiri dan memenuhi hasrat kita daripada keinginan Tuhan.

Salam Alkitab Untuk Semua