Pengelihatan yang nabi Zakharia dapatkan ini menjadi sebuah momen yang begitu menenangkan, khususnya bagi umat Israel yang sudah mendambakan hadirnya pembebasan dari Tuhan. Kemunculan kereta-kereta kuda merupakan perlambangan atas kesiapsediaan para ‘tentara’ dari Tuhan untuk menyelamatkan mereka. Hal ini sesuai dengan pemahaman kultur pada masa itu yang memandang kuda sebagai simbol dari kekuatan maupun kekuasaan. Artinya, para pasukan kuda itu memang menjadi utusan yang diberkati oleh Tuhan untuk menghadirkan pembebasan.
Ayat 8 juga menjadi penegasan terhadap penggenapan pembebasan bagi bangsa Israel yang segera dibawa pulang oleh Tuhan. Melalui pernyataan, “Lihat, mereka yang keluar ke Tanah Utara itu akan menenteramkan Roh-Ku di Tanah Utara.”, Tuhan menunjukkan bahwa pembebasan itu memang sudah tidak akan lama lagi terjadi. Tuhan akan menghentikan dan menghancurkan kekuatan Babilonia atas kehidupan bangsa Israel.
Tuhan pun mengutus para pasukan-Nya ke empat arah mata angin sebagai bentuk pemanggilan bagi para umat-Nya untuk kembali pulang setelah mereka mengalami pembuangan ke empat arah mata angin tersebut. Penglihatan ini sekaligus telah menunjukkan bahwa penggenapan pembebasan dari Tuhan tidak hanya tertuju untuk sebagian orang Israel, melainkan untuk seluruh individu di segala tempat. Tidak ada satu orang pun yang dibiarkan luput dari aksi penyelamatan Tuhan tersebut.
Sahabat Alkitab, firman ini perlu kita maknai sebagai bahan baku untuk menolong kita bersyukur atas setiap pekerjaan Tuhan dalam kehidupan ini. Kita perlu menyadari bahwa Tuhan selalu bertindak penuh rencana, totalitas dan aksi yang nyata untuk menghadirkan dampak penyelamatan bagi seluruh umat-Nya. Tuhan tidak membiarkan ada satu individu pun yang terluput maupun terhalang oleh berbagai situasi hidup yang tidak menyenangkan. Kita hanya perlu mengimaninya dan membangun kepekaan diri dalam menerima kehadiran Tuhan.