Menyadari keadaan bahwa "Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah", kita senantiasa diingatkan untuk setia meneladani sikap Tuhan Yesus yang penuh kasih dan sabar. Dengan rela hati Ia turun ke bumi untuk mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari maut. Pengampunan merupakan bentuk nyata kasih Allah kepada umat manusia.
Mengampuni orang lain yang pernah menyakiti hati terkadang bukan pekerjaan mudah. Luka batin yang dalam membuat kita sulit melupakannya. Sebagai murid-murid Tuhan Yesus yang sudah terlebih dahulu diampuni dosanya, maka kita pun harus mengampuni dosa orang yang pernah menyakiti kita. Tidak ada kata cukup untuk pengampunan dosa karena Tuhan Yesus pun mengampuni kita berkali-kali.
Mengampuni artinya dengan rela hati kita melepaskan segala sesuatu yang membuat hati kita galau, sakit, cemas, kesal menjadi damai dan sukacita. Mengampuni tidak semata-mata melupakan perbuatan atau perkataan orang lain yang menyakiti hati namun dengan hati yang tulus kita memohon kepada Tuhan untuk dapat mengasihi sesama. Dan janganlah lupa kita juga harus mengampuni diri kita sendiri, terkadang kita menghakimi dan menyalahkan diri sendiri atas situasi yang tidak menyenangkan atau merugikan banyak orang. Allah juga menginginkan kita memiliki hati yang tulus ikhlas untuk mengampuni diri sendiri dan orang lain.
Pengampunan seringkali didengungkan dalam ibadah dan doa-doa kita, namun kenyataannya sangat sering kita abaikan. Orang percaya dimotivasi agar dapat merealisasikan pengampunan yang diajarkan oleh Yesus. Sikap ini perlu diambil dan diaplikasikan oleh setiap orang percaya yang telah menerima pengampunan dari Allah didalam Yesus Kristus.
Mari saudara bersama-sama kita mengakui dosa secara teratur dan mengaplikasikan pengampunan dalam kehidupan nyata setiap saat. Mengampuni hendaknya menjadi budaya dan kebiasaan kita hari lepas hari. Dengan demikian kita akan memiliki hati yang damai dan mengasihi Allah dan sesama. Tuhan Yesus memberkati
Salam Alkitab Untuk Semua