Pernahkah kita dikhianati oleh orang lain atau mungkin seseorang yang tidak menepati janjinya kepada kita? Pengalaman tersebut pastilah menyakitkan bahkan traumatis. Hasilnya adalah ada semacam ketidakpercayaan yang sulit untuk dipulihkan dengan mereka yang pernah melakukan hal tersebut kepada kita. Bayangkanlah jika situasi ini terjadi dalam relasi kita dengan Allah. Subyek yang selalu melakukan ketidaksetiaan adalah manusia. Hanya saja Allah tidak pernah berhenti untuk menyatakan kasih-Nya kepada umat manusia.
Perikop kita pada saat ini mengingatkan kembali akan keberadaan bangsa Israel yang melanggar ikatan perjanjian dengan Allah. Itulah yang dimaksud dengan perjanjian yang pertama kali diikat antara Allah dengan umat. Allah merespon pelanggaran perjanjian tersebut dengan membarui ikatan perjanjian terhadap umat-Nya. Perjanjian itu diteguhkan melalui karya Yesus Sang Imam Besar. Ia tidak hanya menjadi pengantara antara Allah dengan manusia tetapi menjadi kurban itu sendiri. Yesus adalah Sang Anak Domba Allah yang dikurbankan bagi keselamatan dunia. Darah-Nya meneguhkan kembali perjanjian antara Allah dengan manusia, oleh karena itulah kita diperdamaikan dengan Allah.
Perjanjian yang baru ini jauh lebih kuat daripada perjanjian yang pertama. Jika sebelumnya hukum-hukum Tuhan itu tertulis pada loh batu, kini perjanjian itu tertera dalam akal budi dan hati umat Tuhan. Harapannya adalah perjanjian itu dapat selalu diingat oleh umat manusia dan tidak lagi dilanggar sebagaimana yang kerap terjadi dahulu.
Sayangnya dalam kehidupan kita sehari-hari masih saja pelanggaran itu kita lakukan. Perjanjian yang seharusnya kita pegang teguh justru dengan mudahnya kita lupakan. Dengan demikian kita kembali mendukakan hati Tuhan. Maka dari itu penting bagi kita untuk menyatakan pertobatan senantiasa agar langkah kaki kita dalam menaati perjanjian-Nya dapat selalu diteguhkan dan dikuatkan. Kasih Kristus lah yang seharusnya memampukan kita untuk terus melangkah dalam perjanjian-Nya dan kita taati dengan sungguh sebagai bentuk rasa syukur kepada anugerah-Nya.