Pendamaian yang Sempurna dalam Kristus

Renungan Harian | 20 November 2024

Pendamaian yang Sempurna dalam Kristus

Dalam iman Kristen kita memahami bahwa antara Allah dan Manusia telah dimeteraikan perjanjian yang kudus. Allah mengikut perjanjian itu dengan Bapa-bapa leluhur Israel yang menyatakan bahwa Allah akan menjadi Tuhan bagi seluruh keturunan Israel, dan bangsa itu menjadi umat-Nya yang harus senantiasa beribadah dan menyembah Allah. Maka dari itu dalam Perjanjian Lama diatur tata cara beribadah. Mulai dari kemah Suci saat perjalanan menuju tanah terjanji hingga kepada Bait Allah. Namun, tetap saja dalam tata cara beribadah itu ada keterbatasan umat dalam menjangkau Allah. Jarak itu perlahan-lahan dijembatani dalam diri Yesus Kristus. 

 

Teks Ibrani 9:1-7 menceritakan tentang tata cara ibadah sebagaimana dimuat dalam perjanjian lama. Kemah Suci menjadi tempat umat Israel beribadah kepada Allah. Tempat itu dibagi menjadi dua bagian: Tempat Kudus dan Tempat Mahakudus. Para imam melayani di Tempat Kudus secara rutin, tetapi hanya Imam Besar yang diizinkan masuk ke Tempat Mahakudus setahun sekali pada Hari Pendamaian. Ia membawa darah persembahan untuk menebus dosa umat dan dirinya sendiri. Tata cara tersebut menunjukkan keterbatasan manusia untuk mendekati Allah yang kudus. 

 

Kemah Suci dan persembahan darah kurban menjadi simbol kebutuhan manusia akan penebusan dosa. Namun ternyata hal tersebut hanyalah bayangan dari karya Kristus yang akan datang. Dalam perjanjian baru, Kristus menjadi Imam Besar yang sempurna. Ia masuk ke Tempat Mahakudus surgawi, bukan dengan darah hewan, tetapi dengan darah-Nya sendiri. Penebusan yang dilakukan-Nya bersifat kekal, membawa kita kepada hubungan yang sejati dengan Allah. Jika kita mengingat peristiwa setelah kematian-Nya maka gambaran tabir Bait Allah yang terbelah itu menjadi pengingat yang kuat akan Yesus yang menjadi pengantara sekaligus jalan pemulihan hubungan yang kekal dengan Sang Bapa. Akibatnya di masa kini sesungguhnya setiap ibadah yang kita lakukan seharusnya membawa kita lebih dekat dengan-Nya karena pembenaran Sang Kristus kita dapat menghampiri Allah secara langsung dalam laku spiritual yang dijalani. 

 

Sahabat Alkitab, hari ini kita diingatkan kembali tentang besarnya kasih karunia yang Allah berikan dalam Tuhan Yesus Kristus. Salah satu caranya adalah dengan menghargai serta menghayati dengan sungguh setiap ibadah dan doa yang kita panjatkan kepada-Nya. Dalam darah Kristus, segala ritual tersebut menjadi cara yang utuh untuk membangun relasi dengan-Nya. Kita dapat menghampiri dan menyapa Allah karena pembenaran-Nya. Meskipun demikian kita tetap perlu menjaga kekudusan hidup. Datang kepada Tuhan dengan hati yang bersih dan penuh rasa hormat serta syukur. Itulah landasan relasi kita dengan Allah yang diteguhkan dalam karya penebusan Kristus.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia