Hidup Yang Dibentuk Firman TUHAN

Renungan Harian | 14 September 2022

Hidup Yang Dibentuk Firman TUHAN

         Perikop ini adalah awal dari rangkaian sistem pembagian tanah di tengah bangsa Israel sejak keberhasilan mereka dalam menguasai wilayah tanah yang diberikan TUHAN. Secara bertahap bangsa Israel mulai mendapatkan wilayah-wilayah tersebut, meskipun dalam perikop ini mereka belum menguasai sepenuhnya wilayah yang dimaksud. Namun, pada tahap awal ini kita dapat melihat bagaimana distribusi tersebut dilakukan oleh Musa bagi beberapa suku Israel. Artinya, pada momen pembagian tanah ini tidak semua suku Israel mendapatkan bagiannya.

Terdapat beberapa hal yang dapat kita perkirakan sebagai latar-belakang pembagian tanah yang tetap dilakukan meski tidak semua suku Israel menerimanya. Pertama, jika mereka menunggu seluruh wilayah berhasil didapatkan, maka wilayah paling awal yang telat dikuasai harus ditinggalkan untuk tempo yang belum pasti. Artinya, sangat besar kemungkinan tanah yang telah berhasil ‘dikosongkan’ itu akan kembali diakuisisi oleh pihak lain. Kedua, pembagian tersebut dilakukan demi menghindari konflik yang tidak diperlukan. Apabila kita mengacu kepada Bilangan 32:1-33, maka dapat ditemukan catatan mengenai negosiasi dari bani Ruben dan Gad kepada Musa untuk mendiami wilayah tersebut. Di dalam negoisiasi itulah kita menemukan kesepakatan tentang komitmen dari orang-orang bani Ruben dan Gad untuk tetap mendukung perjalanan bangsa Israel hingga berhasil mendapatkan keseluruhan wilayah yang telah dijanjikan TUHAN. 

Catatan pembagian dalam perikop ini tidak sekadar rekam administratif terkait proses distribusi tanah dalam sejarah bangsa Israel kuno, melainkan juga memberikan kita sebuah nilai kerja yang tersusun, terencana dan terlaksana dengan baik. Kita dapat memaknai hal ini melalui cara bangsa Israel kuno mengelola sistem sosial terkait hak kepemilikan tanah yang diselenggarkan dengan begitu sistematis. Tentu saja, perilaku tersebut menjadi bagian dari kehidupan iman yang dibentuk melalui perintah TUHAN agar mereka menjadi bangsa yang terencana. Sistem pembagian tanah tidak hanya menjadi persoalan sosial yang terlepas dari kehidupan iman, melainkan menjadi indikator dari kualitas iman mereka itu sendiri. Sebagai umat TUHAN kita  pun perlu menyadari bahwa pada dasarnya setiap hidup kita idealnya direncanakan, dibentuk, dan dilaksanakan dalam terang firman TUHAN. Artinya, setiap perilaku yang kita munculkan dalam kehidupan bersosial merupakan cerminan dari kualitas iman kepada TUHAN, bahkan dalam berbagai hal yang dianggap tidak memiliki hubungan langsung dengan praktik keagamaan Kristen.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia