Ada kalanya seseorang tidak sadar bahwa ia sedang melakukan sebuah kesalahan hingga muncul teguran dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Mungkin, ia memang bermaksud untuk melakukannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan bahwa ia sendiri tidak memiliki intensi apa pun dalam menjalaninya. Oleh sebab itu, setiap orang perlu dengan cermat memahami setiap situasi hidupnya, perilaku dan cara ia menjalani kesehariannya agar tidak terjebak pada praktik hidup yang salah.
Penyair Amsal, sudah menekankan perihal pentingnya memahami jalan hidup agar tetap berada dalam jalur yang benar. Tentu, ia menekankan nilai kebenaran tersebut dalam nilai-nilai hidup yang layak sebagai umat TUHAN. Proses memahami jalan hidup ini pun perlu dibangun dari kualitas hati yang penuh ketulusan dan hikmat pada diri si manusia yang melakukannya. Tanpa ketulusan dan hikmat, merupakan sesuatu yang mustahil bagi seorang manusia untuk menyadari apakah ia berjalan di jalur yang benar atau sedang menuju kesesatan. Hal ini pula yang sangat dibutuhkan oleh setiap umat TUHAN di masa sekarang agar tidak terjebak pada proses hidup yang tidak layak ia tapaki sebagai umat TUHAN.
Sahabat Alkitab, cara pandang yang keliru seringkali menjadi jerat yang mendatangkan petaka bagi si pribadi yang bersangkutan. Seorang manusia yang membangun kehidupannya berlandaskan kefasikan dan menganggapnya sebagai sebuah keamanan, merupakan bentuk manipulatif yang sedang membawa dirinya sendiri ke dalam jurang celaka yang dalam. Sedangkan, seorang yang berupaya terus membangun hidupnya di atas nilai-nilai kebenaran tidak perlu mengkhawatirkan keberlangsungan kehidupannya di hadapan TUHAN.
Melalui teks ini, penyair Amsal juga sedang mengajak kita untuk kembali menelusuri nilai-nilai pedoman hidup yang kita pegang selama ini dalam menapaki setiap laju perjalanan kehidupan. Ia juga sedang mengajak kita untuk sedikit melihat ‘ke belakang’ demi memahami kebenaran arah yang sedang kita tuju, yakni apakah kita sedang berjalan di jalur yang tepat dan ke arah yang benar? Atau, jangan-jangan kita sedang melaju di jalur yang salah, bahkan berjalan tak tentu arah.