Pemberian Yang Terbaik Dari Dalam

Renungan Harian | 27 Mei 2024

Pemberian Yang Terbaik Dari Dalam

Catatan di dalam kitab-kitab sejarah seperti ini telah memberikan beberapa gambaran mengenai cara hidup dan situasi yang dialami oleh umat Tuhan di masa lampau. Secara khusus, berdasarkan perikop bacaan pada hari ini kita dapat mendapati setidaknya dua hal mengenai hubungan antara orang Israel, Bait Suci, dan TUHAN itu sendiri. Pertama, catatan yang menceritakan bahwa tidak adanya bunyi alat perkakas bangunan pada saat proses pembangunan Bait Suci di lokasi aslinya telah menunjukkan bahwa sesungguhnya proses tersebut dilakukan dengan sangat terencana dan rinci. Mengapa demikian? Karena seluruh proses bangunan Bait Suci sesungguh telah dibentuk di tempat lain, sehingga segala hasil bentukan itu hanya tinggal ‘dipasang’ di lokasi asli yang telah ditentukan oleh raja. Hal ini berarti tidak boleh ada kesalahan dalam proses pembuatan sebelumnya karena tidak diperkenankan adanya bunyi-bunyian alat perkakas dalam pembangunan Bait Suci di lokasi asli. Kedua, dialog antara TUHAN dan Salomo mengenai komitmen untuk hidup dalam kehendak TUHAN serta janji relasi kekal antara TUHAN dengan umat-Nya merupakan dimensi lain yang tampak dari pembangunan Bait Suci. Itulah mengapa, Bait Suci memiliki makna teologis yang sangat mendalam bagi orang Israel mengingat adanya keterikatan sejarah dan relasi iman yang membuat bangunan itu melampaui nilai ‘batu dan tanah’. 

Sahabat Alkitab, proses pembangunan Bait Suci memang dilakukan dengan ‘standar yang tidak umum’ dalam sebuah proses pembuatan sebuah bangunan. Namun, hal itu tidak dilakukan sekadar menjadi ajang unjuk kecanggihan dan kelihaian bangsa Israel dalam membuat bangunan, melainkan mencerminkan dimensi lain yang lebih bersifat personal dan spiritual dalam hubungan antara mereka dengan TUHAN. Bait Suci yang dibuat dengan begitu rinci dan serius tidak hanya menggambarkan kualitas proses pembangunan itu sendiri, melainkan juga menjadi salah satu simbol nilai relasi iman antara umat Israel dengan TUHAN. Salomo sebagai pemimpin mereka pun menerapkan dan menjaga standar yang tinggi dari proses pembangunan tersebut sebagai upaya memberikan yang terbaik dan totalitas untuk TUHAN. Dengan kata lain, pembangunan Bait Suci ini pun tidak lagi bernilai secara material, tetapi juga sangat bernilai tinggi dalam kehidupan beriman umat.

 

Sahabat Alkitab, catatan pembangunan Bait Suci dalam perikop ini telah menjadi sebuah bahan permenungan yang mengajak kita untuk merenungkan perihal wujud bakti iman yang tidak lagi terbatas pada material. Maksudnya, kita perlu membawa perhatian dan pemaknaan diri yang melampaui nilai-nilai material dalam setiap hal yang kita lakukan serta berikan untuk TUHAN. Misalnya saja perihal pemberian persembahan, apakah perhatian kita masih hanya terfokus pada besaran nominal uang sebagai persembahan atau kita sudah mampu memaknai nilainya melampaui angka yang tertera pada uang tersebut? Jangan sampai kita merasa bahwa kita telah memberikan yang terbaik untuk TUHAN hanya karena kita sudah memberikan persembahan dalam nominal yang cukup besar padahal kita tidak melakukannya dengna hati yang penuh syukur dan kesadaran iman atas pertolongan TUHAN.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia