Ahli-ahli sejarah dan pengamat peradaban dunia seringkali menyatakan bahwa sejarah umat manusia adalah sebuah pertunjukkan akan keunggulan akal budi sekaligus hasrat kuat untuk bertahan hidup sehingga rela melakukan apapun termasuk kekerasan demi mencapai tujuan tersebut. Perang demi perang terjadi karena berbagai alasan, entah itu karena perebutan sumber daya/wilayah, mempertahankan kekuasaan, hingga perasaan superiotas yang ingin senantiasa dipertahankan. Kekerasan pada akhirnya menjadi keniscayaan sejarah kita yang bahkan tetap berlangsung hingga kini.
Kisah pertempuran Abner dan Yoab dalam 2 Samuel 2 bukan hanya soal pertempuran dua panglima perang dari dua kubu yang mendukung Saul dan Daud. Pertempuran ini adalah tentang tragedi kekerasan antara dua orang yang ternyata sudah saling mengenal satu sama lain. Abner bahkan dikatakan merasa tidak sanggup memandang wajah Yoab kalau dia harus membunuh Asael, adik Yoab. Begitu pula yang dirasakan Yoab saat Abner terpojok dan meminta gencatan senjata. Bukankah ini sebuah hal yang menyedihkan karena pada satu sisi mereka bermusuhan tetapi disisi yang lain bersaudara serta mengenal satu sama lain. Kedekatan dan Kekerasan/peperangan melebur menjadi satu. Pada akhirny perang tersebut dimenangkan Yoab dengan membunuh 360 orang Israel dan “hanya” kehilangan 19 orang. Maka Abner pulang ke Mahanaim dengan kegagalan menaklukkan Yehuda, sedangkan Yoab pulang ke Hebron dengan kehilangan seorang adik. Inilah kepahitan perang saudara yang dialami oleh Israel dan Yehuda. Peperangan yang akan terus terjadi berlarut-larut hingga Tuhan menempatkan Daud pada takhtanya, barulah ada damai antara Yehuda dan Israel.
Sahabat Alkitab, sudah terlalu banyak kekerasan dipertontonkan di sekitar kita. Baik itu yang terjadi jauh disana dalam peperangan antar dua bangsa maupun yang terjadi di sekitar kita. Apapun bentuknya kekerasan tetaplah harus diakhiri. Bukankah Tuhan menghendaki agar kita semua saling mengasihi dan memelihara perdamaian. Maka sebagai anak-anak-Nya sudah sepantasnya bila kita turut terlibat dalam perwujudan damai sejahtera Allah tersebut.