Paulus menganalogikan pelayanannya terhadap jemaat di Tesalonika seperti hubungan ibu dengan anak-anaknya yang dengan kasih merawat dan memelihara mereka. Dalam memberitakan Injil kepada mereka, Paulus bukannya mengharapkan "sesuatu" sebagai balasannya melainkan ia memberikan dirinya bagi mereka. Agar tidak membebankan jemaat, Paulus memilih bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri dan pelayanan yang ia kerjakan. Dalam pelayanannya, Paulus selalu berusaha untuk hidup dalam kesalehan, berlaku adil terhadap semua jemaat, dan hidup dalam kesucian hidup tengah mereka.
Sahabat Alkitab, Paulus menampilkan kepada kita bagaimana seharusnya seorang pelayan Kristus hidup di tengah-tengah jemaat dan masyarakat secara umum. Memberitakan Injil, melayani dengan penuh kasih, juga hidup dalam kesalehan dan keadilan. Ada begitu banyak tantangan dalam pelayanan Kristen, namun jika kita melayani semua orang dengan penuh kasih dengan tidak pilih-pilih dan tidak pura-pura, juga menjaga kemurnian hidup, maka tidak ada celah bagi siapa pun untuk menjatuhkan diri kita atau merusakkan pelayanan yang kita bangun. Ingatlah bahwa Paulus adalah manusia yang sama seperti kita, namun tetap hidup sesuai dengan berita Injil yang disampaikan adalah sebuah pilihan dan perjuangan. Jika Paulus mampu melakukannya, pastilah Allah juga akan memampukan kita.
Mari melayani dengan kasih sama seperti Kristus telah melayani kita, dan mari menjaga kesucian hidup sesuai dengan tujuan Kristus menyelamatkan kita.
Salam Alkitab Untuk Semua