TERLALU LAMA MENANTI? 

Renungan Harian | 29 Juli 2021

TERLALU LAMA MENANTI? 

Perikop yang kita baca hari ini adalah periode yang paling akhir di masa pembuangan Israel ke Babel (bnd. Yes. 56:1). Di masa ini Israel telah menanti selama kurang lebih 70 tahun untuk melihat penggenapan janji Tuhan (bnd. Yer. 29:10) bahwa mereka akan kembali pulang ke Yerusalem dari pembuangan di Babel.

 

Menanti sesuatu yang dijanjikan dalam waktu yang lama tentu bukan hal yang mudah dilakukan. Jika ada yang berjanji akan memberi hadiah atau membayar hutang kepada kita, atau berjanji hendak berjumpa dengan kita, tentu ada batas waktu yang bisa ditelorir, bukan? Jangankan menunggu sampai bertahun-tahun, menunggu satu atau dua jam saja kita tidak sabar.  Jadi, kita bisa sangat mengerti apabila umat Israel tidak semudah itu mengaminkan apa yang ditegaskan oleh Tuhan berulang kali agar umatnya sabar dalam penantian, bahkan Tuhan menyampaikan di ayat 10 “Bersukacitalah ... Bergiranglah ...”. Secara manusiawi, ketika umat berada dalam tekanan dan penderitaan yang mereka butuhkan bukan kata-kata penghiburan apalagi diminta untuk tetap bersuka cita. Namun itulah yang dikehendaki Tuhan. Menanti akan menjadi sesuatu yang menyenangkan jika kita menjalaninya dengan gembira ketimbang menanti dalam suasana hati yang galau, sedih, marah.

 

Nasihat Tuhan agar kita menanti dengan gembira dan bersukacita adalah nasihat yng dapat menyelamtkan kit dalam pnderitaan karena menanti sesuatu yang tak pasti. Bayangkanlah tentang seseorang yang sudah menanti sangat lama untuk mendapat pekerjaan yang baru setelah lama di PHK, menanti mendapat pacar atau pasangan hidup setelah lama men-jomblo, dll. Kemudian ada seseorang yang datang dengan maksud menghibur, “Sabar ya ... Tuhan pasti memberikan yang terbaik”. Jika saya adalah orang yang telah lama menanti itu, apa yang akan saya lakukan? Dengan sesegera itu berkata: “Amin!”? Rasanya tidak.

 

Jika kita menanti dengan bersungut-sungut, penggenapannya akan terasa semakin lama dan berat. Lamanya penantian selalu memengaruhi semangat seseorang dalam mengaminkan semua perkataan penghiburan yang dia dengarkan. Semakin lama menanti, semangatnya akan semakin terkuras habis.

 

Renungan hari ini adalah kabar sukacita bagi semua orang yang telah terlalu lama menantikan sesuatu yang baik terjadi di dalam kehidupannya. Akankah kita menanti dengan suka cita dan bergembira atau menanti dengan gerutu dan beban berat? Keputusannya ada pada diri kita masing-masing. 

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia