Tuhan akan memberikan keadilan bagi orang yang menderita, orang yang jujur dan taat akan diperhatikan-Nya. Seandainya teguran sedang menimpa melalui penderitaan, Tuhan ingin memuliakan pribadi yang sedang ditegur. Sebab melalui kesulitan hidup, Tuhan akan memberikan penguasaan diri. Melalui kesulitan, penderitaan dan pergumulan hidup yang menimpa dapat dipakai Tuhan untuk membentuk manusia menjadi pribadi yang kuat.

Dalam ayat 15 dikatakan bahwa Allah mengajar manusia melalui derita, Ia memakai kesusahan untuk menyadarkannya. Namun sudah sedemikian bebalkah manusia sampai harus diberikan kesusahan terlebih dahulu hingga dia baru sadar akan kesalahannya? Sedangkan Ayub yang merasa selalu hidup taat dan berbakti kepada Tuhan pun masih menderita. Sebagai umat yang selalu bersandar kepada Tuhan janganlah hal itu menjadi batu sandungan karena Tuhan selalu mempunyai rencana dalam setiap pergumulan hidup. Tuhan mempunyai kuasa dan rencana yang besar bagi umat yang senantiasa dikasihi-Nya.

Tidak sekalipun Tuhan akan meninggalkan umat-Nya yang selalu hidup taat dan berpegang pada kebenaran Firman. Cobaan dan kesulitan yang kita alami kiranya dapat menjadikan kekuatan dan pengucapan syukur yang justru akan membentuk kita menjadi pribadi yang semakin bertumbuh.  Pada saat kita dalam kesulitan seperti yang dialami Ayub, respon yang diharapkan adalah bukan mengapa ini terjadi pada kehidupanku? Dan mulai menyalahkan Tuhan. Tetapi bagaimana untuk mengatasi kesulitan ini? Percayalah bahwa Tuhan selalu bersama kita, dan Dia akan memberikan 
kekuatan untuk berpikir positif dan bertindak positif dalam mengatasi kesulitan.