Salah satu syarat yang perlu dipenuhi oleh seseorang yang ingin terus mengalami pertumbuhan adalah pemenuhan tanggung jawab. Seseorang tidak dapat mengharapkan pertumbuhan dalam hal apa pun, jika ia sendiri tidak mampu memenuhi tanggung jawab utamanya dalam bidang tersebut. Mengapa? Karena melalui pemenuhan tanggung jawab itulah seseorang sedang melatih ketangkasan dan kepiawaiannya dalam bidang yang sedang ia geluti. Artinya, pemenuhan tanggung jawab semestinya tidak dilakukan sebagai sesuatu yang bersifat paksaan, melainkan dalam kesukarelaan sebagai bagian dari pembentukan diri menjadi lebih baik.
Di dalam kerangka hidup beriman, pemenuhan tanggung jawab juga menjadi aksi penting untuk diwujudkan oleh umat Tuhan. Tulisan pada surat Yudas ini juga menunjukkan bahwa sebagai umat Tuhan yang hidup dalam pengharapan Kristus, mereka tetap perlu menjalani hidup dan iman mereka secara bertanggung jawab. Umat Tuhan tidak semestinya bersikap asal-asalan atau sesuka hatinya sendiri. Tanggung jawab beriman perlu dipenuhi sebagai wujud keseriusan dan komitmen iman, sekaligus sebagai langkah pertumbuhan diri sebagai umat yang setia kepada Tuhan.
Sejak masa dulu hingga sekarang, mulai dari era nenek moyang bangsa Israel hingga era kita hidup saat ini, sejak awal umat Tuhan mengalami pembentukan tradisi beriman hingga sekarang kita mengembangkan dan menjalani berbagai ritus, tanggung jawab beriman selalu penting untuk mewujud dalam hidup keseharian umat Tuhan. Penulis surat Yudas sudah mengingatkan jemaatnya agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan oleh nenek moyang bangsa Israel yang telah berlaku sembarang selama menjalani padang gurun hanya karena mereka sudah merasa diselamatkan oleh Tuhan. Alhasil, terdapat konsekuensi dari perbuatan diri mereka sendiri yang telah menelantarkan kuasa penyelamatan yang telah Tuhan berikan. Itulah mengapa, pemenuhan tanggung jawab beriman merupakan bagian penting yang perlu terus diupayakan oleh setiap umat Tuhan.