Saul diperintahkan oleh Samuel untuk menunggu sembari menuruti perkataannya demi menyambut firman Tuhan yang akan segera disampaikan kepadanya. Saul diminta untuk mendahului Samuel ke tempat pemujaan, Saul diminta untuk ikut makan jamuan yang telah dipersiapkan, Saul juga diminta untuk tetap bersama Samuel ketika hambanya justru diperintahkan untuk berjalan lebih dulu. Hal ini pun tergolong menarik, bahkan dapat menjadi cermin untuk kita berefleksi mengenai proses mengikut Tuhan.
Samuel tidak serta-merta menyampaikan perkataan Tuhan yang memang sudah ditujukan bagi Saul. Namun, Samuel meminta Saul untuk menunggu dan menahan diri dari segala agenda perjalanan pribadinya. Pada saat-saat awal, sebenarnya Samuel telah memberikan petunjuk mengenai rancangan Tuhan bagi Saul. Namun, semuanya masihlah menjadi teka-teki yang belum dapat dipahami sepenuhnya oleh Saul. Meski demikian, Samuel pun tidak begitu saja memberikan pesan sepenuhnya kepada Saul, melainkan ada proses yang perlu dijalani oleh Saul dalam menerima firman Tuhan.
Sahabat Alkitab, di tengah proses perjalanan hidup bersama Tuhan ini kita pun diajak untuk mampu mengendalikan diri atas segala dorongan dari dalam diri sendiri yang bisa saja muncul dalam kegelisahan, ketergesa-gesaan, ketakutan, nafsu, amarah, dan lain sebagainya yang hanya berdasar pada egosentrisme. Permenungan firman Tuhan pada hari ini pun telah mengingatkan kita untuk menahan diri dan mempersiapkan hati untuk menerima firman Tuhan sehingga setiap tuntuan-Nya dapat kita resapi dengan seksama dan merasuk ke dalam hati, pikiran dan sikap hidup. Perkataan Samuel terhadap Saul sudahlah jelas, bukan sekadar perintah melainkan juga menjadi proses persiapan diri untuk menerima firman Tuhan yaitu “berhentilah sebentar, aku hendak memberitahukan firman Allah kepadamu.” Perkataan ini pun baik untuk kita maknai dalam kerendahan hati untuk sungguh-sungguh mendengarkan dan mengikuti firman Tuhan. Ingatlah, firman Tuhan terkesan terdengar samar karena kita terlalu terfokus pada hiruk-pikuk yang tidak lebih penting, bukan karena suara-Nya terlalu pelan untuk kita terima. Jadi, apa saja hiruk-pikuk dalam hidupmu yang dapat membuat suara Tuhan menjadi terdengar samar?