Syalom

Renungan Harian | 8 Agustus 2024

Syalom

Beberapa tahun ke belakang orang-orang Kristen mulai mengembangkan sapaan khasnya yakni “syalom” yang secara sederhana dapat berarti “damai sejahtera”. Namun sapaan tersebut menjadi sesuatu yang ironis saat orang-orang Kristen justru tidak memiliki gaya hidup dan pola pikir yang menjunjung damai. Syalom seharusnya mengingatkan kita akan panggilan untuk hidup dalam damai sejahtera terutama dalam dunia yang penuh dengan konflik, ketidakpastian, dan kesulitan. Bukan hanya tentang tidak adanya peperangan atau pertikaian, tetapi tentang menghidupi dan meneruskan cara hidup yang membawa damai dan sejahtera bagi orang-orang di sekitar kita, dan yang terpenting, dalam hubungan kita dengan Tuhan. 

 

Bacaan hari ini diawali dengan janji damai yang diprakarsai oleh Allah kepada umat-Nya. Kata damai yang digunakan pada ayat 25 menggunakan kata syalom, yang berarti keadaan “damai sejahtera”, mencakup ketiadaan konflik/peperangan, kesehatan yang optimal, dan kondisi sejahtera secara jasmaniah dengan berkat melimpah. Allah menyadari betul kebutuhan umatnya, sebagai tawanan tentu perasaan kuatir telah menjadi bagian dari kehidupan sesehari selama di tempat pembuangan. Ancaman keamanan, merelakan jika sewaktu-waktu kepemilikannya dirampas. Ini semua terjadi karena mereka tidak punya pilihan atas hidupnya sendiri. Di tengah kondisi demikian Firman Tuhan menjadi pengharapan bagi mereka. Janji tentang adanya masa pembebasan sudah cukup memberikan kelegaan, tetapi Allah yang mengasihi umatNya memberi lebih dari itu. Kelak umat tidak hanya terbebas dari tangan penguasa Babel, tetapi juga akan diangkat kembali harga dirinya sebagai bangsa merdeka yang kembali menempati tanah terjanji dan tidak akan mengalami pembuangan lagi. 


Sahabat Alkitab, pada masa kini memiliki kehidupan yang ‘damai sejahtera’ sesuai dengan gambaran Alkitab merupakan sebuah kemewahan yang tidak mudah untuk dimiliki. Namun sebagaimana yang telah disampaikan oleh Yehezkiel bahwa ‘damai sejahtera’ tersebut hanya mungkin terjadi jika Allah sendiri yang mengambil peran di dalamnya. Lalu jika hingga saat ini damai sejahtera belum terwujud, apakah itu berarti kita belum memberi tempat bagi Allah untuk mengambil peran dalam kehidupan kita? Baik secara pribadi maupun kehidupan di tengah keluarga dan masyarakat? Bisa jadi itulah yang terjadi. Ego dan hawa nafsu manusia yang lebih banyak mengambil peran dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka marilah kita bersama-sama mengarahkan hati dan pikiran kita kepada-Nya saja. Memohon agar damai sejahtera hadir dalam kehidupan kita pribadi, lingkungan masyarakat dan dunia yang kita diami.

Kamu mungkin juga menyukai

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia