Seorang Pemikir asal Inggris, Thomas Hobbes, mengatakan bahwa manusia adalah serigala bagi sesamanya. Hal tersebut dikatakannya terkait dengan kebebasan manusia dalam relasinya dengan manusia lainnya. Diperhadapkan pada kebebasan yang mutlak, manusia memiliki kecenderungan untuk melakukan penindasan serta mengambil keuntungan dari sesamanya. Kalau boleh kita berefleksi, bukankah hal tersebut memang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari? Orang yang miskin menjadi korban atas hasrat orang yang kayak dan berkuasa. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara hanya dikuasai oleh segelintir pihak dan tidak mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat banyak.
Pada hari ini kita diingatkan bahwa situasi-situasi penindasan tersebut sesungguhnya tidak dikehendaki Allah. Orang-orang Yehuda yang baru saja mengalami kekalahan dan dibuang ke Babel, masih sempat-sempatnya melakukan penindasan kepada sesamanya. Penindasan ini khusus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan, atau orang-orang golongan atas dari Yehuda. Perilaku ini membuat Allah menegur mereka, dan Ia sendiri yang akan menjadi hakim di antara mereka, demi membela yang tertindas.
Sahabat Alkitab, sebagai umat Tuhan seharusnya kita tidak mentoleransi penindasan maupun ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita. Sadarilah kata-kata dan perilaku kita, barangkali secara tidak sadar kita berlaku tidak adil serta menindas yang lain. Seringkali bentuk penindasan tersamar dengan cara kita memandang kelompok atau golongan tertentu sebagai yang lebih rendah dari kita. Ingatlah bahwa setiap manusia diciptakan setara oleh-Nya.