Utusan, pelayan, hamba, adalah beberapa kata yang dikenakan Paulus kepada dirinya sendiri ketika memperlihatkan hubungannya dengan Kristus. Dan sebagai seorang utusan ia tidak memiliki agenda-agenda pribadi atau pun visi-misi pribadi dalam hidup dan pelayanannya. Yang ia kerjakan semuanya adalah agenda serta visi-misi Allah. Sehingga sebagai seorang utusan untuk memberitakan berita pendamaian maka berita itulah yang ia sampaikan dalam pelayanannya termasuk kepada jemaat Korintus. Kepada jemaat Korintus ia bahkan dengan merendahkan diri memohon agar mereka berbaik kembali dengan Allah dengan menerima uluran tangan Allah atas mereka.
Sahabat Alkitab, hubungan yang dipaksakan tidak akan pernah berjalan dengan baik, memaksakan orang untuk berdamai dengan Allah tentu tidak dapat dilakukan. Memaksakan seseorang untuk seolah-olah percaya kepada Kristus jelas tidak membuahkan keselamatan. Kita adalah pelayan-pelayan pendamaian dari Kristus karena itu sedapat-dapatnya usahakanlah agar orang-orang di sekitar kita membuka diri untuk menerima pendamaian dari Allah. Pelayanan seperti itu harus dilakukan dengan penuh kerendahan hati serta melakukannya dengan tulus untuk menyentuh hati setiap orang sehingga mereka melihat kasih Kristus yang hadir melalui pelayanan kita.
Menjadi pelayan Kristus memang mengharuskan kita merendahkan hati bahkan "merendahkan diri" di hadapan manusia agar mereka menerima anugerah Allah. Kristus telah melakukannya lebih dahulu.
Salam Alkitab Untuk Semua