Langkah Haman menjatuhkan diri di atas pembaringan Ester untuk meminta pengampunan, membuat raja semakin murka ingin menghukum Haman lebih cepat. Pasalnya raja melihat hal itu sebagai sikap kurang ajar Haman yang ingin memperkosa Ester, permaisurinya. Akhirnya, hidup Haman harus berakhir di atas tiang gantung yang dibangunnya sendiri. Sementara Mordekhai mendapat kedudukan yang tinggi di Persia karena telah menyelamatkan nyawa baginda raja.
Sahabat Alkitab, dari dua kisah ini kita dapat belajar, bahwa apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai nantinya. Menabur dan menuai adalah dua hal yang saling berkaitan. Ketika kita menabur yang baik, kita akan menuai yang baik. Demikian sebaliknya, ketika kita menabur yang jahat, pasti kita akan menuai hal yang tidak baik. Haman yang merencanakan kejahatan harus menanggung konsekuensi dengan menerima hukuman gantung dari Raja Ahasyweros. Bahkan yang lebih miris lagi, Haman digantung pada tiang yang telah ia siapkan sebelumnya untuk Mordekhai. Sebaliknya, karena kebaikannya sudah menyelamatkan nyawa sang raja dari maut, Mordekhai menerima penghargaan dan penghormatan besar dari Raja Ahasyweros.
Ingat, tidak ada hukuman yang terlewatkan oleh Tuhan atas setiap perbuatan jahat yang dilakukan manusia. Untuk itulah kita harus melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan berkenan di mata Tuhan. Jadikanlah hidup ini sebagai alat kesaksian kita untuk memberitakan Kabar Baik, sehingga hanya nama Tuhan saja yang dipermuliakan. Hidup ini hanya sekali. Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Taburlah kebaikan dimana pun engkau berada dan jadilah berkat.[] Salam Alkitab Untuk Semua.