Bukan hanya Paulus yang selalu mengenang dan mengingat jemaat di Tesalonika dalam doanya, mereka pun melakukan sebaliknya. Sebagai pendiri jemaat itu, Paulus telah meninggalkan jejak-jejak yang baik dan indah untuk selalu dikenang oleh jemaat, apalagi jika bukan ketulusan dan kesetiaan Paulus dalam pelayanannya kepada mereka. Bukan hanya dikenang, keinginan mereka untuk kembali dapat bertemu dengan Paulus pun begitu besarnya.
Sahabat Alkitab, sama dengan jemaat di Tesalonika, kita pun pasti selalu mengenang mereka yang telah menjadi pelayan yang setia dan tulus yang pernah kita lihat, alami, dan rasakan. Mereka bisa saja pendeta atau gembala jemaat di gereja kita, guru-guru sekolah min8ggu, guru di sekolah, rekan sekerja di kantor, pemimpin atau pun bawahan kita, dan siapapun itu. Ingatan kita memang akan begitu tajam mengingat orang-orang yang pernah menyentuh hati kita dengan kebaikannya, kesetiaan dan ketulusan. Kita dapat tersenyum dan berbahagia mengingat mereka namun mari kita juga mendoakan agar segala yang baik diberikan Allah bagi mereka dan berdoalah juga agar benih pelayanan mereka terus bertumbuh dan berbuah dalam hidup kita.
Maukah kita juga dikenang seperti itu? Lakukanlah hal yang sama, yaitu melayani dengan setia dan tulus hati.
Salam Alkitab Untuk Semua