Paulus tahu benar kesusahan yang dialami oleh jemaat yang didirikannya itu, dan ia sendiri pun sedang berkesusahan oleh karena hal yang sama yaitu tekanan dari orang-orang Yahudi yang tidak suka dengan berita Injil dan orang-orang Kristen. Karena itu, Paulus mengirim Timotius kepada mereka agar melalui Timotius, iman mereka tetap dapat dibangun, dikuatkan, dan memberi nasehat sehingga tidak ada yang goyang atau mundur dari imannya karena kesusahan itu. Sebelumnya saat masih bersama mereka, Paulus memang telah memberitahukan bahwa penderitaan itu adalah bagian dari rencana Allah dan itu akan terjadi atas mereka.
Sahabat Alkitab, sesudah memberitakan Injil dan orang-orang menjadi percaya, Paulus tidak lantas meninggalkan mereka begitu saja. Yang ia lakukan adalah terus memberikan perhatian kepada jemaat Tesalonika untuk pertumbuhan iman mereka terlebih karena penderitaan yang mereka alami. Kita harus tahu bahwa ada konsekuensi yang nyata yang akan menjadi bagian dari kehidupan orang-orang yang memutuskan untuk menjadi percaya kepada Kristus yaitu penderitaan. Ini adalah penderitaan karena iman dan bukan karena melakukan kejahatan atau lain sebagainya. Yesus sendiri pernah mengatakannya dan Ia juga mengalaminya (Mat. 10:22; Yoh. 16:33 bnd. Fil. 1:29).Memberi perhatian kepada orang-orang yang menderita karena imannya kepada Kristus adalah bagian dari pelayanan utama yang harus kita kerjakan. Karena imannya, ada begitu banyak orang yang harus terpisah dari keluarganya bahkan kehilangan mereka, kehilangan pekerjaan, kehilangan tempat tinggal dan harta, juga berbagai penderitaan fisik karena aniaya. Kepada merekalah pelayanan kita berikan agar iman mereka tetap teguh.
Kita tidak pernah tahu kapan penderitaan itu juga datang menimpa kita, karena itu saling memperhatikanlah dan saling membantu sebab untuk itulah persekutuan kita dibangun.
Salam Alkitab Untuk Semua