Apakah Dendam Harus “Dibayar” Lunas?

Renungan Harian | 9 Agustus 2024

Apakah Dendam Harus “Dibayar” Lunas?

Belakangan ini dalam tema-tema tayangan atau karya sastra populer seringkali mencuat sebuah pemikiran bahwa perlakuan tidak adil yang diterima seseorang dan menghasilkan dendam dapat dilampiaskan dengan bebas kepada orang-orang yang bersangkutan. Itulah cara menyelesaikan dendam dan kebencian. Namun realitanya yang terjadi adalah kebencian yang diselesaikan dengan kebencian menghasilkan lingkaran dendam yang menciptakan kekerasan tiada berujung. Apalagi sebagai orang percaya kita ditantang untuk menunjukkan nilai yang berbeda dari dunia. Seperti yang akan kita lihat dalam teks kali ini.

 

Pegunungan Seir yang merupakan nama lain dari Edom, masuk dalam daftar bangsa-bangsa yang mendapatkan hukuman dari Tuhan. Tuhan sendiri yang akan menjadi lawan dari Seir dan akan membuat kota-kotanya hancur dan menjadi sunyi sepi. Hal ini terjadi karena Seir dikuasai rasa permusuhan secara turun-temurun terhadap Israel dan membiarkan orang-orang Israel mengalami malapetaka. Dikatakan permusuhan turun-temurun karena terkait dengan kejadian di masa lampau, tentang ketegangan yang terjadi di antara Yakub dan Esau. Seperti kita ketahui bersama hubungan antara Yakub dan Esau penuh dengan ketegangan dan konflik, yang memuncak pada peristiwa Yakub mencuri berkat milik Esau, dengan cara meminta Esau menjual hak kesulungannya (Kejadian 27). Meskipun demikian perselisihan diantara pribadi Esau dan Yakub telah berujung kepada perdamaian. Sayangnya perdamaian itu mungkin tidak bertahan diantara keturunan mereka oleh karena berbagai alasan. Konflik-konflik antara Edom yang tercatat dalam Alkitab diantaranya, ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dan sudah mendekati tanah perjanjian, mereka meminta izin untuk melewati tanah Edom. Namun alih-alih memberikan izin, orang-orang Edom justru menghadang Israel dengan kekuatan militer (Bilangan 20:14-21). Kedua, saat pemerintahan Daud permusuhan terjadi lagi, tetapi Daud berhasil menaklukkan Edom. Ketiga, pada pemerintahan Raja Yoram, Edom memberontak melawan kekuasaan Israel dan berhasil memisahkan diri. Permusuhan dan pengkhianatan Edom terhadap Israel, terus berlanjut hingga masa-masa sulit Israel. Bahkan setelah Israel dikalahkan Babel, orang Edom hendak menguasai dan mengambil alih sebagian tanah milik bangsa Israel. Jadi sebagaimana Edom bersukacita ketika Israel dihancurkan, demikianlah Allah akan membalikkan keadaan sehingga setiap orang di muka bumi akan bersukacita atas kehancuran Edom.

 


Sahabat Alkitab, kekecewaan dan kemarahan yang tidak diselesaikan dapat memicu perasaan dendam, yang mengikat dan mengintimidasi seseorang/kelompok agar melakukan pembalasan. Seperti yang terjadi dalam hubungan antara Edom dan Israel, dendam yang dipelihara selama berabad-abad menghasilkan permusuhan dan konflik yang berkepanjangan. Hukuman yang ditimpakan kepada Edom akibat dari kebenciannya terhadap Israel, menjadi bukti bahwa pada akhirnya dendam tidak hanya merugikan individu tetapi juga melibatkan banyak orang. Dendam mengendalikan kehidupan bangsa Edom dan diturunkan dari generasi-ke generasi, sehingga membuat mereka kehilangan empati terhadap Israel, saudaranya. Mereka bukan hanya abai terhadap penderitaan Israel, tetapi justru bersukacita atas kejatuhan Israel. Maka marilah berefleksi dalam kehidupan kita masing-masing. Apakah dendam dan kebencian juga menetap dalam hati kita? Dendam membawa dampak buruk yang luas dan mendalam. Membebaskan diri dari dendam berarti juga menyelamatkan kita dari perilaku destruktif, yang merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita, termasuk orang yang kita sayangi. Siklus dendam dan kebencian hanya dapat diakhiri dengan cinta kasih yang Tuhan hadirkan dalam hati kita. Dendam tidak harus dilunasi dengan kebencian, tetapi dapat diselesaikan dengan cinta kasih dan pengampunan dari Allah.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia