Hubungan manusia dengan Allah harus terwujud dalam relasi yang baik dengan sesama.

Renungan Harian | 10 Juli 2021

Hubungan manusia dengan Allah harus terwujud dalam relasi yang baik dengan sesama.

Mungkin ungkapan “menyalahkan Tuhan” terdengar menggelikan. Namun, terkadang itulah yang terjadi pada kita. Saat apa yang kita inginkan tidak sesuai harapan, kita merasa sudah berdoa sungguh-sungguh dan melakukan ibadah yang menyenangkan hati Tuhan. Kenyataannya tidak selalu yang kita inginkan terwujud. Kita mengajukan pertanyaan: Mengapa hal ini terjadi, Tuhan? Doa tak terjawab sering kali menjadi masalah kita.

 

Ketika suatu tindakan jahat menjadi norma dalam kehidupan, kebiasaan yang tidak baik menjadi hal yang selalu dimaklumi. Malahan bagi pihak yang diuntungkan, keadaan semacam ini disyukuri. Akibatnya ketidakadilan dan penindasan selalu langgeng dalam masyarakat kita. Di antara umat Tuhan pada zaman Yesaya hal yang serupa terjadi. Setelah kembali dari pembuangan, kelompok yang kuat masih terus menindas yang lemah. Tidak ada damai sejahtera. Bebas dari pembuangan tidak berarti pemulihan seutuhnya. Dari perspektif orang yang menderita, pertanyaan kita mungkin sama: Mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi? Akan tetapi pertanyaan juga harus diajukan kepada kepada kita. Apakah kita sudah memutuskan bahwa kita tidak membutuhkan Allah dan berlaku hanya menurut apa yang kita kehendaki?

 

Sahabat Alkitab, jelas kita dapat melihat bahwa kesalehan ritual saja tidak selalu berjalan sendiri. Pewartaan Yesaya memperlihatkan juga pentingnya kesalehan hubungan horizontal. Hubungan manusia dengan Allah harus terwujud dalam relasi yang baik dengan sesama. Ketegangan antara si kaya dan si miskin, penindasan oleh penguasa terhadap rakyatnya, dan lain-lain, merupakan persoalan serius yang menjauhkan manusia dari Allah. Kesalehan ritual tentu saja tidak cukup. Mari mengamati contoh kecil dari kehidupan sehari-hari: Ketika kita berjumpa dengan pengemis di jalan, kita kerap berpikir mereka seharusnya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih pantas. Bagaimana mungkin kita tahu pasti apa yang telah dialami atau dilakukan orang itu? Tampaknya dalam pikiran kita sudah bersikap tidak adil. Sedikit uang atau empati pasti jauh lebih baik.

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia