Sebagai seorang Kristen, sesungguhnya Allah memanggil kita untuk hadir bagi mereka yang terhilang dan hidupnya jauh dari Tuhan. Dengan penuh kesabaran mengajak orang-orang tersebut untuk kembali kepada persekutuan yang erat dengan Tuhan. Namun terkadang rasanya proses tersebut begitu melelahkan. “Sepertinya dia sudah tidak bisa ditolong lagi,” itulah kata yang terucap untuk mengungkapkan rasa frustasi kita. Pertanyaan yang seharusnya kita ajukan adalah pernahkah Allah menyerah untuk mengasihi dan menolong kita, yang seringkali begitu mengeraskan hati dan tidak mengindahkan firman-Nya.
Pada Roma 11: 1-10, kita diperlihatkan bagaimana upaya Rasul Paulus untuk menjawab dilema serupa. Perikop-perikop sebelumnya Paulus menggambarkan kekerasan hati orang-orang Yahudi yang selalu menolak utusan-utusan Allah, yang hendak membawa mereka kepada kebenaran dan penyelamatan Allah. Bahkan Yesus yang menjadi tujuan akhir dari hukum Taurat juga ditolak oleh sebagian besar orang Yahudi. Dengan demikian apakah Allah telah membuang umat-Nya? Paulus menjawab dengan tegas bahwa hal itu tidaklah mungkin terjadi dengan menjadikan dirinya sendiri contoh. Seorang Yahudi dari suku Benyamin yang menerima penyelamatan Allah dalam Kristus.
Tidak pernah sekalipun Allah menyerah dan meninggalkan umat-Nya. Paulus kemudian mengutip Elia yang menceritakan penolak Israel atasnya sebagai utusan Tuhan, tetapi Allah tetap mengingat 7000 orang yang tidak menyembah Baal dan setia kepada-Nya. Tuhan akan senantiasa mengasihi dan memberikan kesempatan kepada umat-Nya. Betapapun Israel menolak-Nya, Ia tetap setia kepada sisa Israel yang beriman pada masa lalu dan menerima Kristus pada masa kini.
Sahabat Alkitab, dalam hidup ini sudah berapa kalikah kita memberontak dari-Nya dan tidak mengindahkan segala firman-Nya? Pada setiap kesempatan itu Allah tetap menunggu kita dan menganugerahkan pengampunan dalam Kristus, Anak-Nya yang tunggal. Maka saat kita terpanggil untuk mendampingi mereka yang tengah “tersesat” dan jauh dari-Nya janganlah menyerah serta senantiasa berdoa untuk kekuatan, anugerah, serta pengampunan-Nya.