Sebab TUHAN pengasih dan penyayang, Ia panjang sabar dan kasih-Nya berlimpah. Ia tidak menghardik terus-menerus, dan tidak marah untuk selama-lamanya (Mzm. 103:8-9)
Yizreel, Lo-Ruhama, dan Lo-Ami, itulah nama anak-anak laki-laki dan perempuan dari Gomer istri Hosea. Ketiga nama itu menjadi gambaran bagaimana Allah menghukum dan tidak hanya menghukum tetapi juga meninggalkan Israel, dengan tidak lagi menganggapnya sebagai umat-Nya. Allah meninggalkan Israel. Pada ayat 10 dan 11 narasi kemudian berbalik, Allah yang tadi dalam panas amarah-Nya menghukum Israel dengan tidak mengakuinya sebgai umat-Nya kini mengumpulkan mereka, Israel dan Yehuda, untuk menjadi satu kesatuan bangsa yang besar. Tidak untuk selama-lamanya Allah mendendam.
Sahabat Alkitab, Allah itu adalah kasih dan kita manusia adalah objek kasih-Nya. Kasih Allah itu sejati dan kekal, sementara kasih dan kesetiaan manusia berubah-ubah. Tuhan berkata bahwa sekalipun seorang ibu melupakan anaknya, Allah sekali-kali tidak akan melupakan umat-Nya (lih. Yes. 49:15). Dalam kemarahan-Nya, Tuhan menjatuhkan hukuman kepada kita yang tidak setia, namun hukuman itu dimaksudkan-Nya agar kita berbalik lagi kepada-Nya, dan saat kita berbalik, Ia akan kembali memberkati kita. Kasih Allah tidak akan pernah mati sebab Ia tidak dapat menyangkali diri-Nya sebagai sumber kasih itu.
Mari kita belajar mengasihi seperti Allah mengasihi, yang sekalipun dalam kemarahan tidak dikuasai oleh kemarahan itu melainkan melakukannya karena kasih.
Salam Alkitab Untuk Semua