Tidak ada duta besar yang bekeja atas dirinya sendiri, ia harus bekerja atas dasar dan dengan tujuan negara pengutusnya. Kita adalah duta dari Allah kepada dunia untuk kemuliaan nama-Nya
Yehezkiel melihat kemuliaan Allah dan tertelungkup (KBBI: jatuh, terletak, atau terbaring, tiarap). Selanjutnya ia mendengar suara Allah dan menerima Roh Allah itu dalam dirinya. Suara Allah itu berisi perintah kepada Yehzkiel untuk menjadi nabi bagi bangsa Israel yang saat itu sedang tertawan di Babel. Yehezkiel diutus untuk menyampaikan suara Allah kepada mereka entahkah mereka mau mendengarkan atau tidak. Tugas Yehezkiel hanya menyampaikan suara Allah kepada Israel, untuk menegakkan nama-Nya di situ dan agar mereka tahu bahwa sekalipun mereka telah memberontak dan sekalipun mereka berada di negeri lain, di situ pun Allah ada dan tetap memelihara mereka
Sahabat Alkitab, kita harus menyadari posisi kita sebagai orang-orang yang telah dipilih oleh Allah untuk diselamatkan. Bahwa semua kita, apa pun status dan profesi kita hari ini, jika kita telah diselamatkan oleh Kristus, maka kita adalah seorang utusan. Kita diutus untuk menyatakan rahmat Allah dalam Yesus Kristus kepada seluruh dunia. Kita diutus untuk menyatakan kebenaran-Nya di tengah dunia yang abu-abu, menyatakan "Ya" apa bila itu "ya" dan "Tidak" bila memang "tidak". Kita diutus untuk pergi, menjadikan sekalian bangsa murid Kristus, membaptis mereka, dan mengajarkan untuk melakukan semua perintah Kristus. Semua itu kita lakukan dalam lingkup tugas dan pekerjaan kita setiap hari. Dan sama seperti Yehzkiel, Allah juga menyertai kita yang sudah dipanggil dan diutusnya. Diri-Nya sendiri adalah jaminannya
Yesus berkata (Yoh. 4:34), "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." Kiranya itu jugalah yang menjadi "makanan" kita setiap hari
Salam Alkitab Untuk Semua