Apakah rumah anda sudah dipenuhi dengan terang firman Tuhan? Apakah setiap anggota di dalam rumah anda masih sanggup merasakan damai dan ketenangan? Apakah hati dari setiap individu di dalamnya masih dikuasai oleh terang firman Tuhan atau justru mulai terlelap dalam kegelapan yang menjauhi terang-Nya?
Sahabat Alkitab, pertanyaan-pertanyaan barusan mungkin membuat beberapa orang merasa terganggu, bahkan bisa saja ada yang merasa tersinggung.
Pertanyaan-pertanyaan itu pun tidak dimaksudkan untuk menghakimi apalagi merendahkan diri kita sendiri, melainkan ditujukan sebagai ajakan untuk mencermati kualitas lingkungan keluarga dimana kita tumbuh di dalamnya. Kita perlu menyadari bahwa memiliki status sebagai umat Tuhan tidak serta-merta membuat kita mendapatkan banyak hal baik tanpa adanya upaya aktif dari diri kita sendiri. Hal ini juga berlaku bagi kualitas dalam keluarga yang kita miliki.
Sebagai umat Tuhan, kita perlu memenuhi diri dan keluarga kita dengan terang firman Tuhan agar memberikan kejelasan atas segala hal yang perlu kita lakukan, termasuk menjadi pedoman untuk melangkah ke tujuan yang tepat sesuai dengan rancangan Tuhan. Bayangkan saja, jika terjadi mati lampu di dalam rumah anda pada saat tengah malam, maka tentu setiap orang yang ada di dalamnya berusaha untuk mendapatkan sumber penerangan alternatif, entah itu lilin maupu senter. Semua itu dilakukan agar mereka dapat mengetahui situasi dengan jelas dan melangkah tanpa disorientasi hingga akhirnya justru memporak-porandakan perabotan di dalam rumah tersebut. Lantas, apabila rumah kita pun membutuhkan terang untuk memenuhi rumah secara fisik, maka bukankah keluarga kita juga membutuhkan terang firman Tuhan sebagai umat-Nya?