Batu-batu peringatan yang dibuat oleh orang Israel tepat setelah mereka menyeberangi sungai Yordan merupakan langkah untuk mengingat karya penyertaan Tuhan. Batu-batu yang digunakan pun semakin menguatkan relevansi tugu tersebut sebagai pengingat secara turun-temurun di tengah bangsa Israel, yakni bahwa kedua belas batu dari dasar sungai Yordan itu merupakan saksi bisu dari karya pemeliharan, perlindungan, bimbingan, dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka. Nilai utama dari pembuatan tugu peringatan ini pun tidak terletak pada bahan, bentuk, maupun lokasinya melainkan pada ikatan rasa dan kesadaran iman yang diharapkan dapat terus menjadi bagian dalam kehidupan bangsa Israel dari generasi ke generasi.
Sahabat Alkitab, narasi mengenai tugu peringatan dalam perikop ini memberikan kita sebuah pembelajaran mengenai pentingnya ingatan untuk menjaga ikatan rasa dan kesadaran iman sebagai umat Tuhan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa nilai utama dari tugu tersebut tidaklah terletak pada persoalan-persoalan materiel melainkan pada fungsinya sebagai ingatan terhadap karya penyertaan Tuhan yang selalu nyata dalam kehidupan umat-Nya, begitu pula selayaknya kita perlu terus melatih ingatan atas setiap karya Tuhan di dalam kehidupan kita.
Sebagai umat Tuhan yang juga hidup dengan membawa segala keterbatasan dan kelemahan, kita perlu menyadari bahwa melupakan karya Tuhan adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi. Beragam pergumulan maupun kenikmatan yang muncul dalam perjalanan kehidupan sama-sam berpotensi mengalihkan ikatan rasa iman kita dari Tuhan. Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya untuk terus mengingat karya penyertaan Tuhan karena pada saat kita mengingat karya penyertaan Tuhan pada saat itu pulalah kita sedang melatih fokus dan ikatan rasa beriman bersama Tuhan.