Pemazmur mengawali mazmurnya dengan seruan agar TUHAN menolongnya segera. Sepertinya ia sedang dalam keadaan terdesak sehingga ia berharap doanya segera didengarkan (dijawab). Pada ayat 3-4 pemazmur juga memohon kepada TUHAN agar dijauhkan dari keinginan untuk berbuat jahat, mungkin balas dendam kepada orang yang berbuat jahat, atau juga umpatan-umpatan kepada mereka. Bagi pemazmur jika ia melakukan itu juga berarti ia telah menjadi sama dengan mereka yang selalu berbuat jahat. Karena itu, dengan kerendahan hati, ia juga membuka dirinya terhadap teguran dari orang yang baik jika saja ia hendak atau bahkan telah melakukan kejahatan (5). Pemazmur benar-benar menginginkan hanya kebaikanlah yang ada dalam dirinya.
Sahabat Alkitab, apa yang pemazmur lakukan sungguh sangat baik, sebab ia tidak membiarkan keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan itu terjadi atas dirinya, bahkan sekalipun itu hanya berupa perkataan. Justru ia membuka ruang bagi Allah untuk bertindak dan menolongnya dan juga ruang bagi teguran yang datang dari Allah melalui orang-orang baik di sekitarnya apabila ia berbuat kesalahan. Marilah kita belajar dari pemazmur yang selalu menjaga agar kebaikan itu tetap ada dalam dirinya. Membiarkan TUHAN sajalah yang bertindak membelanya, karena di sinilah terlihat seberapa besar kepercayaan dan kebergantungan kita kepada Allah. Membuka ruang bagi teguran yang mungkin datang, juga adalah bentuk kerendahan hati untuk mau dikoreksi TUHAN melalui oleh orang lain. Ketahuilah bahwa membalas jahat dengan jahat telah menjadikan kita sama seperti orang jahat. Sebab gaimana mungkin kita berdoa kepada TUHAN agar orang-orang jahat dijauhkan dari diri kita jika kita sendiri ingin melakukan kejahatan.
Biarkanlah kebaikan hati Allah memeuhi kehidupan kita, sehingga kita tahu bagaimana melakukan kebaikan dalam hidup kita.
Salam Alkitab Untuk Semua