Penyembahan manusia yang telah menyimpang membuatnya jatuh pada dosa-dosa yang lain. Paulus menggunakan kata "Allah membiarkan" (TB "Allah menyerahkan") untuk menunjukkan betapa manusia itu terus-menerus melipatgandakan dosanya. Secara khusus Paulus memberikan contoh dosa penyimpangan seksual yang dilakukan oleh orang-orang pada masa itu di kota Roma.
Sahabat Alkitab, dosa tidak pernah berdiri-sendiri, ia selalu bergandengan tangan dengan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai contoh adalah raja Daud, di samping dosa perzinahan yang ia lakukan, ada rencana jahat dan pembunuhan yang dilakukannya. Dosa-dosa itu semua telah menutup matanya dari kebenaran sampai datang suara Tuhan menegurnya melalui nabi Natan. Jika kita jatuh atau melakukan satu saja dosa maka kita menjadi sangat rentan melakukan dosa yang lainnya. Karenanya, sebelum terus bertambah banyak marilah kita datang kepada Allah memohon pengampunan dan pemulihan-Nya. Kita harus terlebih dahulu memperbaiki penyembahan kita kepada Allah, mungkin di situlah akar penyebabnya. Jika hidup penyembahan kita telah benar maka pastilah yang lain akan mudah untuk diluruskan kembali. Sembahlah Allah di dalam roh dan kebenaran karena dengan begitu kita akan menutup tangan terhadap segala kejahatan. Penyembahan kepada Allah yang benar akan menuntun kita hidup dalam kebenaran-Nya serta berelasi dengan benar kepada sesama kita.
Kembalilah pada penyembahan yang benar dan sejati agar hidup kita menjadi berarti.
Salam Alkitab Untuk Semua