Dalam pasal-pasal pertamanya ini, Paulus terus menggunakan "diatribe" untuk menjawab berbagai tuduhan atau pun pemahaman yang salah terhadap iman Kristen, secara khusus dalam nas ini tentang kesetiaan Allah dan ketidakbenaran manusia. Ada yang mengatakan bahwa ketidakbenaran kita diperlukan agar kebenaran Allah semakin nyata terlihat. Karena itu Allah tidak seharusnya murka jika manusia melakukan hal yang tidak benar, karena itu tidak adil. Anggapan seperti itulah yang dengan keras ditentnag oleh Paulus sehingga ia berkata, "Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman."
Sahabat Alkitab, ketidakbenaran dan ketidaksetiaan manusia memang betul tidak akan pernah membatalkan kesetiaan Allah, tetapi itu tidak berarti bahwa kita boleh melakukan hal yang tidak benar. Bukankah pernyataan seperti ini: "Kan sudah pasti selamat, jadi tidak apa-apa kalau berbuat dosa." sering kita dengarkan sebagai ejekan dari orang-orang yang tidak mengerti tentang iman Kristen? Atau mungkin juga pernah timbul dalam pikiran kita. Kesalahan kita tidak mendapat pembenaran dengan membandingkannya terhadap kasih karunia Allah. Kesalahan tetaplah sebuah kesalahan seberapa pun usaha dan kata-kata kita untuk membenarkannya. Allah yang adil melihat semuanya itu dan akan menuntut pertanggungjawaban dari kita. Kasih karunia dan kebenaran Allah adalah urusan Allah sendiri, jika kita menganggap dapat menambahnya dengan semakin banyak berbuat jahat, kita sedang membawa diri kita ke dalam murka-Nya.
Kita membutuhkan keberanian untuk menyatakan kesalahan sebagai kesalahan agar kita tidak terus melakukannya lagi. Mencoba untuk "ngeles" membuat kita terus berada di dalamnya.
Salam Alkitab Untuk Semua