Ini adalah nasehat Paulus kepada jemaat Korintus secara khusus dan bersifat sangat situasional mengingat keadaan budaya dan masyarakat saat itu. Pertama-tama Paulus menghendaki agar jemaat Korintus hidup selibat sama seperti dirinya agar dapat memfokuskan diri dan sepenuh waktu dalam pelayanan. Tetapi itu pun adalah karunia Tuhan sehingga Paulus tidak memaksakannya. Ayat 8 menunjuk pada orang yang tidak kawin (tapi pernah kawin) dan janda yang mana mereka telah memiliki pengalaman seksual lebih baik mereka hidup sendiri. Namun jika mereka tidak dapat mengendalikan nafsu berahi, lebih baik mereka kawin. Paulus tidak sedang merendahkan pernikahan hanya pada pemuasaan seksual melainkan karena melihat situasi di Korintus saat itu, jadi dari pada mereka jatuh ke dalam dosa seksual yang liar seperti orang Korintus pada umumnya, lebih baik mereka kawin.
Sahabat Alkitab, kawin atau tidak kawin sekali lagi adalah "karunia" Allah. Sebuah karunia dalam pengertian yang berbeda dari karunia-karunia Rohani yang lain seperti karunia mengajar, berkhotbah, dll. Seperti halnya Paulus, orang yang tidak kawin lebih dapat memberikan segenap hidupnya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan tanpa harus memikirkan perkara rumah tangganya. Menikah juga adalah pilihan bukanlah keharusan melainkan anugerah Allah. Kedua keadaan itu adalah sesuautu yang baik dan sama berharganya bagi Allah. Orang yang menikah pun tetap dapat melayani dan harus melayani. Pada intinya, setiap orang harus menjalani setiap bentuk karunia Tuhan dalam hidupnya, dengan tidak memaksakan diri melewati keadaan yang Tuhan telah tentukan baginya.
Apa pun keadaan dan karunia Tuhan bagi kita, maksimalkanlah itu untuk melayani Dia.
Salam Alkitab Untuk Semua