Sifat dasar dari dosa adalah membuat kita jauh dari Allah dan sesama. Keterasingan dari Tuhan dan sesama itulah yang membuat kita semakin mendekati kebinasaan. Maka untuk dapat terhindar dari kebinasaan tersebut ialah mengakui segala keberdosaan kita dan memohon rahmat Tuhan agar kita diampuni dan dipulihkan-Nya. Tanda dari pemulihan itu adalah hidup yang diperbaharui dan kembali pada jalan serta ketetapan Tuhan. Dari sanalah kita dapat kembali merasakan pengharapan karena tidak lagi menemui kebinasaan karena dosa-dosa kita.
Setelah merendahkan dirinya dihadapan Tuhan, Daud yang diposisikan sebagai pemazmur pada pasal ini melanjutkan permohonannya yakni sebuah petisi yang diungkapkan pada Allah agar Ia mengampuni serta memulihkannya dari segala dosa yang telah diperbuat. Penggambaran yang dipakai untuk melukiskan permohonan tersebut menggunakan pembersihan dengan “hisop”. Di dalam Kitab Keluaran dijelaskan bahwa hisop merupakan sejenis tanaman yang dicelupkan dalam darah domba dan kemudian dioleskan di palang pintu rumah orang-orang Israel pada saat proses terbebasnya bangsa Israel dari tanah mesir. Peristiwa itu juga yang menjadi dasar dari ritual paskah Yahudi. Melalui gambaran tersebut pemazmur mengungkapkan keyakinannya akan kuasa Allah yang membersihkan serta menghapus dosanya.
Pemulihan Allah diyakini oleh pemazmur meliputi transformasi hati yang akan dikerjakan-Nya serta relasi dengan Allah yang kembali diperbaharui. Jika dahulu dosa membuatnya jauh dari Allah dan tak dapat lagi merasakan kuasa-Nya yang memperbaharui, maka penghapusan serta pemulihan dosa berarti rahmat dari-Nya untuk kembali merasakan anugerah-Nya. Kehidupan yang dipulihkan tersebut pada akhirnya adalah hidup yang menjadi kesaksian bagi sesama terutama bagi mereka yang masih bergumul dengan dosa, sebagaimana dinyatakan dalam ayat 15.
Sahabat Alkitab, kiranya Allah juga berkenan memulihkan kita dari segala dosa-dosa kita. Kita kembali pada relasi yang benar dengan-Nya dan juga sesama. Kiranya kehidupan kita yang telah dipulihkan tersebut, mendorong kita untuk bersaksi serta mengingatkan serta memampukan mereka yang masih bergumul dalam dosa untuk bertobat.
