Seringkali konsekuensi yang datang dari dosa serta kesalahan yang kita lakukan adalah kehidupan dan hati yang hancur. Namun jika kita bersedia untuk merendahkan hati dan memohon ampunan Allah, bukan tidak mungkin bahwa kuasa-Nya akan mengubahkan hati yang hancur tersebut menjadi baru dan mendatangkan kebaikan justru dari keterpurukan yang kita alami. Itulah kuasa pengampunan dan pemulihan dari Tuhan Allah yang Maha Pengampun. Sebagaimana yang dapat kita hayati bersama melalui perenungan atas firman Tuhan pada saat ini.
Merenungkan Mazmur 51 maka akan membawa kita untuk kembali sejenak pada kehidupan Daud terkhusus saat ia jatuh ke dalam dosa dengan mengambil Batsyeba, istri dari Uria. Hasrat sesaat itu mengarahkannya kepada kehancuran. Tuhan murka atas tindakan Daud dan teguran-Nya yang keras meluluh lantakkan kehidupan Daud. Namun justru dari kehancuran itu muncul kerendahan hati Daud untuk menyadari kesalahannya serta memohon ampun atas dosa-dosanya.
Dalam Mazmur 51:16-21 diungkapkan komitmen perubahan Daud. Ia menyadari bahwa Allah sajalah sumber keselamatannya. Melalui keberdosaannya kemudian disadari bahwa pada akhirnya yang Allah inginkan adalah manusia yang tunduk atas ketetapan-Nya dan hidup yang terarah hanya kepada Tuhan semata. Pelajaran itu diperoleh dengan sangat mahal melalui jiwa yang hancur, hati yang remuk redam, dan penuh penyesalan. Pemazmur dalam teks tersebut menjadi representasi dari kesadaran yang seharusnya dimiliki semua umat Tuhan yakni sebuah keyakinan teguh bahwa dibalik kehancuran akibat dosa-dosa yang dilakukan, jika kita mau berubah dan bertobat, maka dari kehancuran itu Allah mengerjakan pemulihan dan menghadirkan keindahan kembali. Dari hati yang hancur itu ada hati yang diperbaharui Allah.
Sahabat Alkitab, marilah kita membawa segala penyesalan kita kepada Tuhan. Kesedihan dan hati yang hancur dalam hikmat dan karunia-Nya akan diubahkan menjadi sesuatu yang indah serta memberi makna pada kehidupan kita. Sebagaimana Daud dalam Mazmur 51 digambarkan menyerahkan hatinya yang hancur kepada Allah, kiranya kita pun dapat melakukan hal yang sama. Tuhan pasti akan memulihkan serta menguatkan kita, asalkan kita sungguh-sungguh bertobat dan menyerahkan kendali hidup kita seutuhnya hanya kepada Allah.