Apalah daya, ternyata niatan baik Daud tidak disambut serupa oleh warga di Kehila. Padahal, ia datang dengan tujuan dan kesediaan untuk membebaskan mereka dari tangan orang Filistin yang menjarah mereka. Meski demikian, berdasarkan diskusi dengan TUHAN, Daud mengetahui bahwa warga kota itu akan menyerahkan dirinya ke tangan Saul. Daud memang berhasil membebaskan warga Kehila dan itu bukanlah sesuatu yang biasa saja. Hanya saja, nampaknya ‘tangan besi’ Saul jauh lebih mengerikan di hadapan warga Kehila dibanding serangan orang Filistin. Itulah sebabnya, mereka akan memilih untuk menyerahkan Daud ke tangan Saul.
Sahabat Alkitab, tindakan Daud pada cerita ini memang memberikan banyak teladan hidup keseharian yang sangat layak untuk diimplementasikan dalam kehidupan beriman kita di masa sekarang. Sekarang kita melihat adanya sebuah sikap tanpa pamrih dari seorang Daud dan itu adalah bagian dari keimanannya kepada TUHAN. Perhatikanlah bagaimana Daud, dengan ketaatannya, menanyakan petunjuk dan meminta peneguhan hati dari TUHAN untuk melakukan misi pembebasan warga Kehila. Kemudian, ketika semua itu telah berhasil ia lakukan dan TUHAN memberitahukan bahwa warga Kehila akan menyerahkan dirinya ke tangan Saul, ia pun segera meninggalkan Kehila dalam damai. Daud tidak membenci atau meluapkan kemarahan kepada warga Kehila. Padahal, menghancurkan kota itu adalah sesuatu yang mudah bagi seorang pahlawan perang seperti Daud dengan segala kekuatan militer yang ia miliki. Namun, Daud tidak melakukannya dan ia memilih untuk menanyakan kehendak TUHAN, mentaatinya dan meninggalkan kota itu dalam damai.
Sikap tanpa pamrih bukanlah sesuatu yang baru atau pun pelajaran moral yang hanya muncul dalam Alkitab. Di tengah masyarakat umum, setiap warga Indonesia sudah cukup akrab dengan nilai-nilai pembelajaran seperti ini. Namun, marilah kita cermati kenyataan hidup bermasyarakat saat ini, dimana terlalu banyak persinggungan antar individu yang cukup banyak diakibatkan iri hati, kebencian, marah, ketidakrelaaan, dsb. Itulah sebabnya, sikap Daud menjadi sebuah teladan hidup beriman. Bersikap tanpa pamrih adalah pewujudan ketaatan dan kerelaan dalam menggenapi firman TUHAN dalam hidup keseharian. Jadi, marilah kita wujudkan itu demi menciptakan kehidupan bersama yang nyaman dan damai di dalam kasih TUHAN.
AMIN