Dalam Mazmur 38:14, Daud menggambarkan dirinya “seperti orang yang tidak dapat mendengar, seperti orang bisu yang tidak membuka mulutnya.” Ungkapan ini bukan sekadar keputusasaan, tetapi ekspresi dari seseorang yang memilih untuk tidak membalas hinaan, sekalipun dikelilingi oleh orang-orang yang menantikan kejatuhannya. Diamnya Daud bukan karena pasrah, melainkan karena hatinya tahu bahwa pembelaan sejati tidak datang dari upayanya untuk melakukan pembenaran, melainkan dari Allah sendiri yang membenarkannya.
Mazmur ini mengajak kita merenungkan bagaimana dosa tidak hanya merusak hubungan vertikal kita dengan Allah, tetapi juga menimbulkan alienasi sosial. Dosa sering kali mengisolasi seseorang, bukan hanya karena kesalahan itu sendiri, tetapi karena cara masyarakat memperlakukan orang yang jatuh dalam dosa. Namun di tengah keterasingan itu, Daud mengajarkan satu respons penting, yaitu berharap kepada Tuhan dan mengaku di hadapan-Nya. Daud memilih berseru kepada Allah, alih-alih berbantah dengan musuhnya. Diam di hadapan manusia bukan tanda lemah, tetapi tanda seseorang yang sedang bertempur dalam doa di hadapan Allah.
Ayat 18-19 menjadi pengakuan yang tulus, “Memang aku hampir saja tersandung, dan aku selalu dirundung kesakitan; ya, aku mengaku kesalahanku, aku cemas karena dosaku.” Inilah jalan pemulihan, mengaku tanpa membela diri, membawa luka di hadapan Allah, meskipun tahu bahwa jejak dosa mungkin tidak akan dengan mudah dilupakan oleh orang-orang di sekitar kita. Daud menyadari bahwa musuh-musuhnya akan terus mengingatkan kesalahannya, seolah dosa itu akan selamanya menjadi identitasnya.
Sahabat Alkitab, marilah hidup dengan menggantungkan diri kepada Allah semata. Bahkan ketika banyak orang memojokkan serta memandang kita dengan sebelah mata. Jika kita hidup benar dihadapan-Nya, maka upaya apapun yang dilakukan oleh orang lain untuk membuat kita tampak bersalah, tidak akan mendapatkan hasil yang berarti. Bahkan segala luka kita akibat tutur kata dan tindakan orang lain pun akan dipulihkan Allah seturut dengan belas kasihan-Nya.