Tantangan dan Peluang dalam Penyebaran Alkitab di Era Digital

Berita | 17 Mei 2024

Tantangan dan Peluang dalam Penyebaran Alkitab di Era Digital


Jakarta, 15 Mei 2024 - Focus Group Discussion (FGD) di hari kedua dihadirkan dengan topik fokus layanan jemaat/umat, pengelolaan lembaga yang baik, penerbitan produk non-cetak dan layanan digital, serta penyebaran Alkitab dan bagian-bagiannya, telah mengumpulkan berbagai masukan penting. FGD ini dihadiri oleh lembaga dan penyalur utama yang merupakan mitra Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dalam penyebaran Alkitab di Indonesia.

FGD juga membahas pentingnya kolaborasi antara LAI dan penerbit lainnya, seperti BPK Gunung Mulia, untuk penyebaran buku-buku rohani. “Kami berharap ada bentuk Alkitab yang menarik untuk generasi muda, terutama yang modelnya seperti Alkitab Study Bible,” harap Gloria yang hadir mewakili Toko Buku Gloria Batam. Kebutuhan ini semakin mendesak dengan adanya perubahan dari Terjemahan Baru (TB) 1 ke TB 2 yang membuat stok Alkitab sering tidak tersedia.

Digitalisasi juga menjadi sorotan utama dalam diskusi ini. “LAI harus cepat melakukan digitalisasi dibanding orang lain yang nanti menggarapnya. LAI punya hak cipta yang harus dipertahankan,” ujar Thomas Edison yang hadir mewakili Penerbit Kalam Hidup. Media digital LAI telah menunjukkan perkembangan yang baik dengan banyaknya followers dan partisipasi dalam diskusi-diskusi serta pengajaran-pengajaran online.

Namun, tantangan tetap ada dalam hal penyediaan Alkitab digital yang valid. “Banyak Alkitab digital yang beredar namun tidak ada validasi. Yang punya wewenang pasti LAI,” tegas Anton yang hadir mewakili Lembaga Biblika Indonesia (LBI). Ia juga menekankan pentingnya kontrak penggunaan naskah TB 1 dan TB 2 yang saat ini digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang beredar saat ini.

Sementara itu, kekhawatiran juga muncul terkait dampak digitalisasi terhadap penjualan Alkitab cetak. “LAI sebagai penerbit tentu tidak menginginkan dominasi digital, karena lebih baik orang membeli yang cetak untuk membantu biaya penerbitan berikutnya. Namun, Alkitab digital memudahkan akses bagi mereka yang membutuhkan Alkitab di ponsel mereka,” kata Thomas. Konflik ini membutuhkan keputusan bijak dari LAI untuk menyeimbangkan antara penyebaran firman Tuhan yang luas dan keberlanjutan finansial penerbitan Alkitab.

Kolaborasi dengan lembaga lain dalam proyek penerjemahan juga disarankan untuk memenuhi kebutuhan jemaat dari berbagai suku. “Ada misionaris di Papua yang menerjemahkan Alkitab untuk suku Moi di luar LAI dan mampu menerbitkan 1000 Alkitab. Kolaborasi seperti ini perlu ditingkatkan,” ujar seorang Boas Pangabean dari Yayasan SALT yang saat ini sedang mengerjakan proyek penerjemahan di pedalaman Dabato, Papua bersama Mission Aviation Fellowship (MAF).

FGD ini menegaskan bahwa tantangan dalam penyebaran Alkitab di Indonesia masih banyak, namun dengan komunikasi yang baik, kolaborasi yang erat, dan adopsi teknologi digital yang tepat, LAI bersama mitra-mitranya dapat terus memenuhi kebutuhan rohani jemaat di seluruh nusantara.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia