Kebebasan dan kemerdekaan yang didapat oleh seseorang kadang disikapi dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan kebebasan dan kemerdekaan itu sebagai anugerah dari Tuhan dan karenanya ia menggunakan kebebasan itu dengan sebaik-baiknya. Apalagi jika kebebasan itu didapatkannya dengan perjuangan yang panjang. Dia akan menjalani hidupnya dengan benar sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah. tetapi ada juga orang yang menggunakan kebebasan itu sebagai “aji mumpung”, yaitu menggunakan kebebasan yang dimilikinya itu dengan menjalani hidup sesuka hatinya.
Demikian juga yang dilakukan uat Israel.
Ibarat pepatah mengatakah, “kacang yang lupa pada kulitnya”, umat Israel melupakan Tuhan yang telah berjuang bersama mereka dan yang memberi mereka kemerdekaan dari penindasan. Umat Israel telah menyalahgunakan kebebasan mereka dengan menjalani hidup yang tidak berkenan kepada Allah dan mencemarkan nama-Nya yang suci.
Karena itu Allah hendak mengembalikan nama baik-Nya. Bukan karena Israel, melainkan karena nama-Nya sendiri. Cara Tuhan memperbaiki nama baik-Nya tidak sama dengan cara yang biasa manusia lakukan. Allah memperbaiki nama-Nya dengan mengampuni Israel dan memulihkan kehidupan mereka dari dosa. Allah memberi mereka hati yang baru dan pikiran yang baru (ay.26). supaya mereka sadar dan tidak berbuat dosa lagi. Jika manusia memiliki kesadaran untuk hidup suci, maka nama Allahpun turut menjadi suci. Inilah cara Allah yang luar biasa.
Sahabat Alkitab, ada pelajaran berharga dari renungan kita saat ini. Jika kita mengalami sebuah kenyataan yang menyedihkan hati kita karena fitnah atau pencemaran nama baik kita oleh orang lain, janganlah kita membalasnya dengan kejahatan juga. Pakailah cara Tuhan, yaitu dengan memaafkan mereka dan memberikan kebaikan kepada mereka. Maka Allah akan memberi mereka hati dan pikiran yang baru, hingga merekapun akan menjaga nama baik kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.