Kalimat awal yang digunakan dalam ayat pembacaan kita sungguh menggetarkan hati. Sebuah seruan akan datangnya perubahan “Bangunlah, hai Yerusalem, bangunlah!”. Waktu itu, umat Allah sedang tertekan karena runtuhnya Yerusalem dan penindasan Babel. Di tengah tekanan tersebut, Tuhan menyapa dan menenteramkan mereka melalui Nabi Yesaya. Masa-masa kekelaman dalam kehidupan umat Tuhan akan segera berlalu.
Melalui pembacaan kita pada ayat 7 – 10 menggambarkan sukacita yang akan dinikmati karena adanya pembelaan dari Allah untuk mereka yang tertindas. Telah terdengar berita sukacita, kabar baik, kabar keselamatan, dan sorak-sorai karena Tuhan menunjukkan kekuasaanNya dimata segala bangsa. Orang-orang yang menyombongkan diri atas penderitaan umat Tuhan akan dibinasakan.
Sahabat Alkitab, jika saat ini kondisi kita sedang dalam kesulitan, seolah-olah hidup tertindas karena banyaknya persoalan kehidupan, mari tenangkan diri sejenak. Dengarkan suara pengharapan yang disampaikan kepada kita melalui FirmanNya. Mengertilah bahwa Allah melihat penderitaan kita, Allah mengerti tangisan kesengsaraan kita. Harapan itu telah datang, dalam penindasanpun kita menyaksikan cara Allah membela kita, menyelamatkan kita, dan memberikan kemenangan.
Salam Alkitab Untuk Semua.