Aksi ‘kudeta’ yang dilakukan oleh Adonia, menyeret beberapa orang penting bahkan orang-orang dekat raja Daud. Orang-orang tersebut adalah Abyatar, imam sekaligus sahabat terdekat Daud, dan Yoab, salah seorang panglima penting sekaligus kemenakan Daud. Bila membaca perikop sebelumnya, kesalahan Abyatar dan Yoab tidaklah hanya karena pengkhianatan yang mereka lakukan kepada Salomo. Dukungan yang diberikan oleh Abyatar kepada Adonia menunjukkan bahwa ia tidak ‘setuju’ dengan terpilihnya Salomo menjadi Raja, padahal sebagai imam, ia tentu tahu bahwa Salomo dipilih oleh Tuhan. Menolak pilihan Tuhan adalah sama dengan menolak Tuhan. Demikian juga dengan Yoab. Sebagai orang terdekat Daud, ia seharusnya menunggu keputusan Daud sebagai Raja pada masa itu. Namun, pengkhianatannya justru mengingatkan kembali peristiwa pembunuhan yang pernah ia lakukan terhadap Abner dan Amasa di masa sebelumnya.
Peran penting yang dimiliki oleh Abyatar dan Yoab ini menjadi ujian bagi Salomo untuk memutuskan langkah terbaik yang akan dia lakukan terlebih karena peristiwa ini justru terjadi di masa awal pemerintahannya sebagai Raja Israel. Namun, dalam perjalanan hidupnya kita juga bisa melihat bahwa banyak cara yang dilakukan oleh Tuhan sehingga Salomo mampu melewati berbagai ancaman. Dalam kisah Abyatar dan Yoab, Tuhan memakai Raja Daud untuk memberikan peringatan bagi Salomo sehingga Salomo dapat membuat keputusan-keputusan yang terbaik.
Sahabat Alkitab, ketika Tuhan memilih seseorang untuk melakukan tugas khusus, Tuhan tidak pernah salah pilih. Namun pemilihan Tuhan tidak berarti semuanya akan berjalan dengan mulus. Tetap ada tantangan bahkan mungkin ancaman. Namun, Tuhan tidak kehabisan cara untuk menuntun orang-orang pilihannya melewati semua itu. Berdoalah supaya kita diberi hikmat ketika diperhadapkan dengan berbagai tantangan ataupun ancaman sehingga kitapun mampu memutuskan langkah terbaik.
Salam Alkitab untuk semua