Bacaan kita hari ini masih menggambarkan tentang kebesaran Salomo yang diberikan oleh Tuhan. Digambarkan bahwa Salomo diberikan hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut. Maka tak heran kita pun banyak melihat gambaran hikmat Salomo selama ia menjadi raja atas Israel. Disebutkan bahwa hikmat Salomo melebihi hikmat raja dan kaum di sekitarnya dan ini membuat Salomo didatangi orang dari segala bangsa untuk mendengarkan hikmatnya itu. Dengan hikmatnya ia membuat gubahan Amsal dan nyanyian, termasuk membuat banyak sajak. Sejarah Alkitab mencatat bahwa pada masa pemerintahan Salomo, Israel mengalami “masa keemasan”. Kedamaian dan kemakmuran mencapai puncaknya. Semua itu berasal dari Tuhan sang sumber hikmat
Sahabat Alkitab, di era modern saat ini setiap orang hidup dengan pergumulan masing-masing, mulai dari yang paling berat bahkan ringan sekalipun. Kesuksesan hidup seseorang adalah manakala ia mampu menjalani kehidupan dengan baik hingga akhir hidupnya, berdampak bukan hanya bagi dirinya sendiri namun juga bagi orang lain. Manusia juga diperhadapkan dengan hitam putih kehidupan sehingga dengan bijak harus memilih mau mengambil jalan yang terbaik. Jika tidak bijak maka akan terjerumus dalam jurang terdalam.
Meminta hikmat dari dari Tuhan adalah upaya bijak manusia agar dalam menjalani hidup tetap mengandalkan Tuhan, dan menggunakan akal budi dengan semestinya. Dalam kalimat doa, kita umumnya meminta hikmat itu dari Tuhan.
Salomo meminta hikmat dari Tuhan bukan untuk dirinya sendiri, namun karena ada tanggung jawab besar yang harus dipikulnya sebagai seorang raja. Demikian juga ketika kita meminta hikmat dari Tuhan maka ada tanggung jawab untuk bertindak dengan berhikmat. Hikmat itu kita gunakan dalam tanggung jawab di lingkup keluarga, lingkungan pekerjaan, persekutuan, lingkungan dan dalam ruang yang lebih luas di manapun kita diberi tanggung jawab itu. Maka tidak salah kita dituntut untuk bijaksana dan berhikmat dalam segala sesuatu.
Salam Alkitab Untuk Semua