Ada sebuah kata-kata bijak yang berbunyi “ Orang dihormati karena kebaikan dan kepandaiannya, bukan karena kekuasaan dan kekayaannya”.
Ungkapan ini tepat disematkan kepada Ezra, seorang Imam dan ahli kitab. Ia merupakan keturunan dari imam Harun. Ia hidup sezaman dengan Nabi Nehemia. Sebagai seorang yang hidup di tanah pembuangan, Ezra secara sadar membangun tekad dalam dirinya untuk meneliti Taurat Tuhan dan melakukannya serta mengajarkan ketetapan dan peraturan yang diketahuinya itu kepada orang Israel (ayat 10). Dari tekadnya itu menempatkan Ezra sebagai seorang yang :
- Menerima buah dari relasinya yang akrab dengan Tuhan, yaitu jaminan perlindungan dan kemurahan hati Tuhan (ayat 6 dan ayat 9)
- Mahir dan ahli di bidang yang ditekuninya (ayat 6)
- Memiliki integritas, yang membuat ia dipercaya oleh Raja Artahsasta untuk memimpin gelombang ke 2 kepulangan orang-orang buangan di Babel kembali ke Yerusalem setelah masa pembuangan selama 70 tahun serta untuk mengatur kebaktian dalam rumah Allah.(ayat 7-10)
Sahabat Alkitab, dunia tidak pernah berhenti memberikan tawaran-tawaran menarik untuk kita pilih dan juga tidak pernah berhenti menantang kita dengan tekanan-tekanan kehidupan yang dapat menghadirkan keputusasaan. Dalam kondisi seperti sekarang ini, tekad seperti apa yang kita miliki, tekad seperti apa yang kita bangun dalam diri kita?, apakah kita bertekad mengejar sesuatu yang sifatnya fana, sesuatu yang dapat dirusak oleh ngengat dan karat?, sesuatu dapat dicuri dan dibongkar oleh pencuri, sesuatu yang dapat membuat kita jauh dari Tuhan.
Memang bukan sesuatu yang salah bila kita ingin memiliki kekuasaan dan kekayaan. Tetapi berhati-hatilah karena hal-hal itu hanya bersifat sementara. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk mengumpulkan harta disorga (Matius 6:19-20)
Belajar dari kisah Ezra, mari kita juga memiliki tekad yang kuat untuk membangun relasi yang akrab dengan Tuhan dengan cara menempatkan pengenalan (meneliti) dan pengamalan (melakukan dan mengajarkan) hukum-hukum Tuhan sebagai yang utama dalam perjalanan hidup kita di dunia sekarang ini. Dalam doa, mintalah agar nilai-nilai kebenaran dari hukum-hukum Tuhan itu membentuk kualitas diri kita menjadi insan yang memiliki integritas. Senantiasa carilah Tuhan dan percayalah akan janji Tuhan dalam Matius 6 : 33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."