Masih kelanjutan dari kisah perjalanan kembali gelombang ke 2 bangsa Israel dari pembuangan di Babel ke Yerusalem. Ayat 11 -28 menceritakan isi salinan surat Raja Artahsasta kepada Ezra. Dari Salinan surat ini tergambar Artahsasta, seorang raja dari bangsa yang tidak mengenal Tuhan, tetapi Ia melihat kehadiran Tuhan dalam diri Ezra sang Imam dan Ahli Kitab.
Surat tersebut mencatat antara lain :
- Arahan-arahan yang diberikan Raja Artahsasta kepada Ezra berpedoman kepada hukum Allah (ayat 14)
- Raja Memberikan perak dan emas sebagai persembahan sukarela kepada Allah Israel (ayat 15-19)
- Raja bersedia memberikan jaminan keuangan dari perbendaharaan kerajaan untuk pembangunan rumah Allah (ayat 20-23)
- Raja memberikan kewenangan penuh kepada Ezra untuk mengangkat pemimpin-pemimpin dan juga menghukum setiap orang yang tidak melakukan hukum Allah dan hukum raja (24-26)
Terlepas dari motivasi Raja Artahsasta melakukan semua itu, karena ia tidak ingin kerajaannya dan anak-anaknya mengalami murka Tuhan (ayat 23), melalui Ezra yang dipakai Tuhan, timbul kesadaran dalam diri Raja Artahsasta, bahwa ada hukum yang lebih tinggi dari hukum kerajaan dan itu adalah hukum Tuhan.
Kehadiran Tuhan nampak dalam kehidupan Ezra. Ketaatan Ezra kepada Tuhan, menjadikannya berbeda dan berdampak bagi sekelilingnya. Ezra membawa cahaya terang bagi raja Artahsasta, yang tidak mengenal Tuhan.
Sahabat Alkitab, setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi terang yang bercahaya bagi orang lain. Kiranya melalui pembacaan dan perenungan firman Tuhan yang kita baca setiap hari, akan membentuk ketaatan kepada Tuhan lalu menjadikan hidup kita menjadi terang yang bercahaya, yang membawa orang lain mengenal Tuhan, dan kita menggenapi apa yang dikatakan Matius 5 : 16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."