Proses restorasi pembangunan tembok Yerusalem pada zaman Nehemia memang tidaklah mudah, ada begitu banyak gangguan yang mereka alami saat itu. Salah satunya adalah gangguan yang bersumber dari dalam kelompok masyarakat Israel itu sendiri. Ada banyak rakyat yang mengalami penindasan atau pemerasan yang dimana hal itu dilakukan oleh para pemimpin mereka sendiri. Sehingga mereka mengeluh begitu keras sampai terdengar oleh Nehemia.
Mendengar berbagai keluhan dan berita-berita kesusahan yang dialami oleh rakyat, Nehemia tidak tinggal diam. Dia langsung berupaya untuk mengatasi masalah yang sedang mereka alami itu. Setelah memikirkan cara menyelesaikan masalah tersebut, Nehemia langsung melakukan pertemuan dengan para penguasa dan pemuka masyarakat untuk menyatakan bahwa apa yang telah mereka perbuat terhadap rakyat sangatlah tidak layak. Serta Nehemia meminta agar mereka bersumpah dan mengembalikan harta milik rakyat yang telah mereka ambil.
Sahabat Alkitab, apa yang pernah dirasakan oleh rakyat Israel pada zaman Nehemia mungkin juga masih dirasakan oleh beberapa kelompok orang di berbagai belahan dunia pada masa kini.
Penindasan dan penjajahan masih saja berlangsung hingga kini. Namun, yang menyedihkan adalah penindasan malah dilakukan oleh sesama orang-orang yang berada dalam kelompok/komunitasnya sendiri. Pada umumnya penindasan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki power (secara fisik, struktur organisasi, gender) lebih kuat dari pihak-pihak yang ditindas. Pemangku jabatan publik yang semestinya melindungi, mengayomi serta membawa kesejahteraan kepada rakyatnya, tetapi terkadang malah ada yang menyelewengkan jabatannya tersebut sehingga rakyat menjadi tertindas. Penegak hukum yang terkadang tebang pilih sehingga hukum tumpul ke atas, tetapi tajam ke bawah.
Kiranya dalam momen kemerdekaan yang sedang kita syukuri pada saat ini, kita dapat bersama-sama merefleksikan diri kita agar tidak menjadi sosok-sosok yang menindas pihak lain. Jangan sampai kita sebagai orang-orang Kristen yang seharusnya membawa damai, malah menjadi pembawa kesusahan dan merampas kemerdekaan bagi sesama kita. Mari kita selalu mengingat pesan “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat. 5:9).
Salam Alkitab Untuk Semua