Hari raya Pondok Daun merupakan perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen yang dirayakan selama tujuh hari. Umat Israel berkumpul untuk makan dan minum, membagi-bagikan makanan dan berpesta ria. Walaupun dalam suasana pesta ria yang amat besar itu tetapi mereka tidak terlena dengan suasana. Mereka tetap meluangkan waktu mereka untuk membaca bagian-bagian kitab Taurat Allah setiap hari, dari hari pertama sampai hari terakhir.
Umat Israel saat itu menunjukan bahwa mereka memiliki ketaatan terhadap taurat Tuhan. Mereka sadar bahwa apa yang dimiliki semuanya berasal dari Tuhan sehingga dalam suasana sukacita pun mereka masih meluangkan waktu mereka untuk membaca bagian bagian kitab Taurat Allah. Mereka sangat haus Firman Tuhan dan tidak melupakan Tuhan dalam keberhasilan yang telah mereka capai.
Ingat Firman Tuhan dalam Mazmur 1:1-3 yang berbunyi : Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bagaimana dengan kita ? Yang sering terjadi adalah kita akan melupakan Tuhan saat kita dalam keadaan senang, sehat dan berkelimpahan berkat dan kita baru mengingat Tuhan kembali disaat kita dalam keadaan susah dan dalam pergumulan hidup.
Mari, kita belajar dari bacaan kita pada hari ini. Agar selalu mengingat Tuhan, rindu akan FirmanNya yang adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita. Tuhan memberkati.