Sejak jaman dulu, keinginan manusia yang paling besar tetapi juga sekaligus tidak pernah terpenuhi adalah hidup abadi. karena itu, menyerah dengan kematian, mereka berusaha hidup abadi dengan cara lain: keturunan dan nama. Dengan kata lain, melalui keturunan dan membangun nama besar, mereka akan ‘hidup’ dan dikenang selamanya.
Ayat yang kita baca ini bisa dikatakan sebagai kritik paling awal untuk pandangan yang tertanam sangat kuat dalam hati manusia sejak dulu kala, termasuk mereka yang namanya menghiasi alkitab kita. Bekerja keras dan membangun nama besar, lalu mewariskan semua itu kepada anak cucu yang akan melestarikan nama mereka abadi. ini adalah pemikiran bodoh, kata pengkotbah. Dan pengkotbah menertawakan mereka yang berpikir seperti itu. begitu baikkah kamu sehingga kamu mau bersusah payah hanya untuk memberikan hasilnya kepada mereka yang tidak melakukan apa-apa? Itu pertanyaan aneh tapi logis dan jujur dari pengkotbah untuk orang-orang seperti itu.
Sahabat alkitab, apa yang diungkapkan kitab pengkotbah diatas bukan berarti melarang kita untuk bekerja keras dan menghasilkan karya-karya maksimal. Yang sebenarnya pengkotbah ingatkan adalah, jangan kita menghabiskan waktu hidup kita yang terbatas hanya untuk bersusah payah mengumpulkan dunia seakan kita bisa hidup selamanya. Kita akan mati, baik kita ataupun nama kita. Penerus kita akan melupakan kita. Karena itu, jangan terlalu memaksa diri bersusah payah, luangkan waktu yang sewajarnya untuk bersukacita menikmati hidup singkat kita.
Salam Alkitab Untuk Semua