Setiap orang tentu ingin mengalami hidup yang aman dan tenteram, termasuk semaksimal mungkin tidak perlu dikuatirkan oleh persoalan-persoalan akan kebutuhan dasar bertahan hidup. Itulah sebabnya, di masa sekarang banyak orang sudah berusaha untuk melakukan investasi demi masa tua atau masa depan yang lebih terjamin. Atau, kita pun dapat menemukan banyak produk asuransi, mulai untuk kebutuhan yang mendasar hingga yang bersifat sekunder maupun tersier. Paling tidak, seseorang melakukan semua itu untuk menciptakan rasa aman dan kepastian bahwa kebutuhan-kebutuhannya akan tetap terjamin di masa mendatang. Hal ini tentu tidaklah salah dan malahan tergolong bijaksana dalam hal pengelolaan keuangan maupun penggunaan waktu kehidupan. Namun, ada hal lain yang juga perlu kita sadari sebagai sesuatu yang penting untuk dimiliki dan dijaga, yaitu keimanan. Di dalam keseluruhan Mrk. 8:1-21, kita mendapati munculnya semacam ‘gagal paham’ dari para murid terhadap teladan yang Yesus lakukan.
Mujizat dalam hal pemberian makanan bagi empat ribu orang ternyata dipahami para murid sebatas pemenuhan dan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. Pemberian makan bukan sekadar pemenuhan untuk bertahan hidup secara fisik, melainkan mengandung kuasa sekaligus simbol kehadiran-Nya yang menjadi jaminan hidup beriman. Kekhawatiran yang para murid alami dalam ayat 4 dan tindakan yang Yesus lakukan pada ayat-ayat berikutnya membuktikan bahwa Ia selalu memiliki cara untuk memelihara setiap orang yang bersandar kepada-Nya. Namun, hal ini bukan berarti hidup bersama Tuhan menjadi semacam kegiatan transaksional, seperti yang terjadi ketika kita membeli produk asuransi.
Sahabat Alkitab, kehadiran Yesus menjadi jaminan bahwa hidup kita selalu berada dalam pemeliharaan-Nya. Hidup bersama Yesus mengandalkan ketulusan dan kepenuhan hati untuk memberikan yang terbaik kepada-Nya. Langkah konkret yang dapat kita lakukan adalah berupaya untuk selalu menerima firman Tuhan dan memahaminya di dalam keseharian. Tidak perlu khawatir akan jalannya kehidupan, tentang apa yang akan kita makan dan pakai, namun siapkah anda memberikan hati dan pikiran untuk memahami firman-Nya?
Salam Alkitab Untuk Semua
