Sahabat Alkitab, sebagai orang Indonesia yang masih kuat mempertahankan nilai-nilai budaya ketimuran, tentu kita agak merasa risih jika diminta untuk menunjukkan perbuatan baik kita kepada orang lain. Mungkin hal itu membuat kita merasa malu dan takut dianggap sombong atau pamer kebaikan untuk mendapat pujian. Masyarakat kita belum terbiasa memperlihatkan perbuatan baik sebagai kebaikan yang kita miliki.
Tetapi firman Tuhan justru mengingatkan kepada kita untuk memperlihatkan perbuatan-perbuatan baik kita (ay.16) supaya orang lain bisa melihatnya dan memuji Bapa di surga. Jadi, justru dengan perbuatan baik kita, orang lain mendapat berkat dan memuji Tuhan. Lalu bagaimana caranya menunjukkan perbuatan baik yang sesuai dengan firan Tuhan? Pertama, jadilah garam dunia. Garam berfungsi memberi rasa dan mengawetkan makanan. Tanpa garam dunia terasa hambar. Menjadi garam berarti kita harus menjadi teladan orang percaya. Disaat dunia berada dalam kesedihan dan penderitaan, kitalah yang harus memberi rasa dengan cara menghibur dan menguatkan orang lain. Menjadi terang dunia, berarti kita dituntut untuk menerangi hidup orang lain yang sedang berada dalam kegelapan dan keputusasaan. Melalui kehadiran kita, orang lain bisa tersenyum dan bahagia.
Sahabat Alkitab, menjadi terang dan garam dunia tidak harus menunggu kita bahagia dan sukses dulu. Menolong dan menguatkan orang lain tidak harus menunggu kita menjadi hebat dan kaya. Tidak! Menjadi terang dan garam dunia dapat kita lakukan mulai saat ini. Sebab kita sendiri sudah digarami dan diterangi oleh firman Tuhan. Jadi tidak ada alasan untuk menolak menjadi garam dan terang. Mari terus mempertahankan rasa dan terang dalam diri kita melalui perbuatan-perbuatan baik kita. Jangan ragu menunjukkan kebaikan-kebaikan kita, supaya orang lain melihat perbuatan kita dan memuji Bapa di surga.
Salam Alkitab Untuk Semua.