Dalam kehidupan ini kita mengenal apa yang disebut hukum tabur-tuai. Apa yang seorang petani tabur diladangnya, itulah yang akan dituainya. Apa yang dilakukan seseorang, itu pula yang akan didapatkannya. Hukum ini secara jelas mengungkapkan bahwa keberuntungan, kesialan, kebetulan, dan yang semacamnya itu bukanlah faktor utama atas nasib manusia. Nasib atau hidup manusia sepenuhnya ditentukan oleh apa yang dilakukannya sendiri.
Sahabat Alkitab, sebenarnya itu juga yang dikatakan oleh ayat-ayat kita hari ini. Kalau ada orang dicemooh, itu karena keangkuhannya sendiri; kalau ada penghianat yang rusak hidupnya, itu karena kecurangannya sendiri; kalau ada orang fasik yang jatuh, itu karena kefasikannya sendiri. Demikian pula sebaliknya: kalau ada orang jujur yang berhasil, itu karena ketulusannya; kalau ada orang saleh yang hidupnya mudah, itu karena kebenarannya; dan kalau ada orang benar selamat dari bahaya, itu karena pengetahuannya. Inilah kira-kira yang disampaikan oleh ayat-ayat ini kepada kita. Perbuatan kita yang baik akan menuntun kita kepada kebaikan. Dan sebaliknya, perbuatan kita yang jahat akan mencelakakan kita.
Sahabat Alkitab, keadaan kadang memaksa kita mentolerir pikiran atau kelakuan-kelakuan jahat. “tidak apa-apa kita curang sedikit, yang lain juga begitu kok” atau “tidak apa-apa berbohong, yang penting demi kebaikan.” Jangan berbuat seperti itu. Tetapi lakukanlah selalu yang baik. Karena apa yang kita lakukan sekarang, itulah yang akan membawa kita ke tempat yang akan datang, entah tempat baik atau buruk.
Salam Alkitab Untuk Semua