Bahaya Kesombongan Rohani

Renungan Harian | 27 Januari 2021

Bahaya Kesombongan Rohani

Dua tokoh mewakili dua kubu yang berbeda-kelas!. Si Farisi jelas mewakili kaum saleh yang setia dan taat Taurat. Pemungut-cukai persis kebalikannya. Ia pengkhianat bangsa karena bekerja-sama dengan penjajah Roma. Pekerjaannya terbuka untuk banyak pelanggaran dan penipuan. Karena bergaul dengan orang asing dan sering memegang duit kafir, dia termasuk kelompok najis! Keduanya ke Bait Allah untuk berdoa.

Bait Allah bagaikan peta. Di dalamnya dapat dilihat bagaimana manusia dipisahkan dan dibedakan: yahudi dan kafir, laki-laki dan perempuan, orang saleh dan pendosa. Semakin saleh semakin dekat dengan Tempat Mahasuci, semakin berdosa semakin jauh! Si Farisi memisahkan diri dan berdoa syukur di depan. Si pemungut cukai juga tahu-diri. Makanya ia berdiri jauh-jauh. Posisinya pasti di belakang, dekat pintu keluar. Itu memang tempat bagi pendosa seperti dia. Hanya doa mohon pengampunan yang pantas ia panjatkan. Tidak ada kesalehan dan prestasi rohani yang dapat ia ungkapkan. Sebaliknya, Si Farisi bersyukur karena dia bukan termasuk para pendosa. Kesalehannya ia banggakan: berpuasa dua kali dan memberikan sepersepuluh dari semua penghasilannya. Dalam dua hal ini ia berbuat melebihi apa yang diperintahkan oleh Taurat. 

Tetapi, Yesus justru menegaskan bahwa si pemungut cukailah yang dibenarkan Allah. Artinya: standar tahir-najis dan saleh-pendosa tidak dipakai lagi. Hanya Allah sendiri yang membenarkan atau tidak membenarkan manusia, bukan Bait Allah atau agama! Membenarkan atau tidak membenarkan manusia adalah privilese Allah saja. Kita diingatkan akan bahaya membanggakan kesalehan alias kesombongan rohani. Kasih dan pelayanan dapat dengan mudah menjadi kebanggaan; talenta dan kharisma dapat dengan cepat dikleim sebagai aset privat, bukan lagi demi membangun jemaat; doa dan kesaksian dapat berubah menjadi pameran kesombongan dan kesempatan mencela sesama. Doa harus mencerminkan sikap kita di hadapan Allah! Di hadapan Allah, kita adalah pendosa yang dibenarkan Allah. Manusia hanya dapat bersyukur atau memohon dan membiarkan Allah yang membenarkan, menghakimi dan meraja hidupnya!


Salam alkitab untuk semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia