Samaria dihuni ras campuran yang tidak murni berdarah Yahudi. Keagamaan mereka juga dicap kurang lengkap dan cacat. Orang Yahudi amat teliti mengawasi batas-batas negeri: jangan sampai masuk ke tanah najis! Mereka umumnya menghindari wilayah Samaria. Yesus justru menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Dia ingin berjumpa dengan penduduk dari dua wilayah itu. Ia tidak peduli dengan batas-batas buatan manusia. Pesan pertama untuk kita: jadilah perekat bukan pemisah, penghubung bukan penghasut!.
Orang kusta hidup di pinggiran masyarakat. Mereka dipisahkan dan harus tinggal jauh dari pemukiman. Mereka tidak diperkenankan ikut ibadat dan kegiatan sosial. Kehadiran mereka harus diperjelas lewat pakaian dan rambut yang awut-awutan. Mereka harus berteriak agar orang jangan mendekat. Jarak dan batas antara mereka dan orang sehat harus tegas. Akan tetapi, ke-10 orang kusta ini justru mendekati Tuhan. Mereka berupaya menjembatani jarak dan melampaui sekat serta batas, meski hanya lewat teriakan mohon belas-kasihan (ay.13). Pesan kedua untuk kita: dalam kondisi apapun, dalam keterbatasan dan halangan apapun, dekati Tuhan dan berserulah kepada-Nya.
Tuhan mendengarkan dan menyembuhkan mereka lewat pandangan dan firman-Nya. Jeritan manusia selalu mengundang tatapan-cinta Tuhan. Merekapun sembuh tanpa disentuh. Mereka dipulihkan-Nya, karena mereka taat. Itu pesan ketiga: Menaati firman Tuhan dapat menyembuhkan Anda dan Saya. Mengapa? Karena firman-Nya adalah jembatan antara kita dengan Dia. Kini Ia hadir dalam firman-Nya yang kita taati dan hayati dalam hidup nyata, serta kita renungkan dan rayakan dalam ibadat.
Di tengah jalan, Si Samaria menyadari bahwa Allah sudah menyembuhkannya lewat Yesus. Maka, ia kembali kepada Yesus. Batas dan jarak antara Yahudi-Samaria menjadi tidak penting lagi. Semuanya dijembatani oleh Yesus. Pesan keempat: lihatlah karya Allah dalam diri dan berubahlah menjadi manusia baru yang terus memuliakan Allah dalam Yesus! Akan tetapi, selalu saja ada lebih banyak manusia yang tidak tahu bersyukur! Si Samaria memang selalu hanya satu dari sepuluh!
Salam Alkitab Untuk Semua